Dark/Light Mode

Diduga Kalah Judi, Sekelompok Orang Aniaya Anjing Do Hingga Tewas Di Sumut

Kamis, 1 Desember 2022 16:02 WIB
Ilustrasi foto anjing. (Ist)
Ilustrasi foto anjing. (Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Seorang pemilik anjing bernama Wisnu melaporkan kasus penganiayaan yang terjadi pada anjing peliharaannya bernama Do ke Polsek Biru-biru, Deli Serdang, Sumatra Utara pada 29 November lalu. 

Ketua Animal Defender Indonesia (ADI) Doni Herdaru Tona mengatakan bahwa kasus tersebut bermula saat anggota keluarga Wisnu melihat anjing Do sedang dipukuli oleh beberapa orang di warung yang terindikasi sebagai tempat judi.

"Informasinya bahwa pelaku ini kalah judi dan melampiaskan pada anjing tersebut. Kejadian pada 26 November 2022 jam 22.00 WIB," kata Doni kepada wartawan, Kamis (1/12).

Baca juga : Mimika Jadi Pelopor Pemanfaatan Aplikasi SIM Linmas Di Wilayah Timur

Usai dilaporkan, beberapa saat kemudian Wisnu pun mendapatkan telpon dari oknum Binmas yang menyarankan agar kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.

"Ini menguatkan dugaan pelapor bahwa kasusnya tidak akan ditangani secara serius," imbuhnya. 

Sehingga pihak pelapor pun meminta bantuan ADI untuk turut mengadvokasi kasus tersebut.

Baca juga : Kabar Duka, Mantan Menkeu Bambang Subianto Meninggal Dunia

"Kami langsung berkoordinasi dengan kuasa hukum untuk langkah-langkah selanjutnya," tambahnya.

Selain itu, Doni mengatakan bahwa pihak kepolisian juga belum mengamankan alat bukti lainnya yang digunakan para pelaku untuk melakukan penganiayaan terhadap anjing Do.

"Menjadi catatan, bahwa polisi belum mengamankan barang bukti lainnya seperti alat pemukul dan senjata tajam yang dipakai pelaku, serta barang bukti berupa anjing yang pecah kepalanya. Ini berbahaya, terkait yang barang bukti cadaver anjing karena barang bukti bisa rusak karena pembusukan," lanjutnya.

Baca juga : 328 Karya Masuk Lomba Foto Mendorong Daya Saing Daerah

Untuk itu, pihaknya pun kemudian mengamankan barang bukti bangkai anjing dengan yang dianiaya hingga tewas dan disimpan di freezer salah satu klinik di Medan untuk mengurangi proses pembusukan.

"Bangkai ditaruh di freezer salah satu klinik di Medan, untuk menghentikan proses pembusukan agar nanti bisa diotopsi untuk pembuktian penyebab kematiannya, mendukung kasus ini," bebernya. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.