Dark/Light Mode

Erupsi Gunung Semeru, 1.979 Warga Mengungsi, Belum Ada Korban Jiwa

Minggu, 4 Desember 2022 17:59 WIB
Awan panas guguran, muntahan erupsi Gunung Semeru, Minggu (4/12). (Foto: BPBD Lumajang)
Awan panas guguran, muntahan erupsi Gunung Semeru, Minggu (4/12). (Foto: BPBD Lumajang)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sedikitnya 1.979 warga mengungsi, menyusul erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang dan Malang Jawa Timur, yang memuntahkan awan panas guguran, diikuti peningkatan aktivitas vulkanik, Minggu (4/12).

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Semeru dari level III (siaga) menjadi level IV (awas).

Baca juga : Gunung Semeru Masih Siaga III, Rata-rata 88 Kali Erupsi Per Hari

Berikut sebaran 1.979 pengungsi, menurut info Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (4/12):

  1. 266 jiwa di SDN 4 Supiturang
  2. 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo
  3. 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip
  4. 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip
  5. 131 jiwa di Balai Desa Penanggal
  6. 52 jiwa di Pos Gunung Sawur
  7. 216 jiwa di Balai Desa Pasirian
  8. 150 jiwa di Lapangan Candipuro
  9. 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro
  10. Sisanya di SMP N 2 Pronojiwo.

Wilayah yang terdampak awan panas guguran Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro, dan Desa Pasirian di Kecamatan Pasirian.

Baca juga : Erick Kunjungi Trauma Healing Korban Gempa Cianjur

Hingga siaran pers ini diterbitkan, belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa.

Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI, Polri, relawan dan lintas instansi terkait terus melakukan upaya penyelamatan, pencarian dan evakuasi.

Baca juga : Kapolri Serap Aspirasi Masyarakat Korban Gempa Bumi Cianjur

Sebanyak 10 ribu lembar masker kain, 10 ribu lembar masker medis dan 4 ribu masker anak telah dibagikan untuk mengurangi dampak risiko kesehatan pernafasan, akibat abu vulkanik.

Pendirian dapur umum kini sedang dalam proses oleh PMI dan Dinas Sosial. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.