Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gagasan Khilafah Dimanfaatkan Untuk Adu Domba

Senin, 5 Desember 2022 23:43 WIB
Rais Syuriah PWNU Jabar KH Abun Bunyamin (Foto: Istimewa)
Rais Syuriah PWNU Jabar KH Abun Bunyamin (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Barat (PWNU Jabar) KH Abun Bunyamin geregetan dengan kelompok pengusung ideologi khilafah. Apalagi, kelompok ini memanfaatkan berbagai momentum untuk melancarkan propagandanya. Termasuk di tengah bencana alam pun.

“Mereka bertujuan untuk membikin kekacauan, ketidaktenangan, dan ketidaknyamanan. Jelas itu gagasan yang sesat pikir,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (5/12).

Menurutnya, gagasan irasional dengan mengajak masyarakat untuk berimajinasi bahwa khilafah adalah solusi, sungguh memprihatinkan. Karena itu, ia meminta masyarakat tidak percaya propaganda kelompok tersebut.

Baca juga : Saksi Ungkap, Perputaran Uang Duta Palma Hanya Digunakan Untuk Usaha

“Kalau kita menganut khilafah,, nanti khilafah mana yang kita pakai? Tidak bisa diterima dan tidak mungkin, ini bukan buminya. Di sini Islam yang lembut, santun, dan damai. Itu Islam Indonesia,” kata Abun.

Terkait gempa bumi yang diklaim akibat Indonesia tidak menerapkan khilafah, Abun menyangkal dengan keras. Ia menyebut, tidak ada kaitan antara bencana yang beberapa waktu lalu terjadi di Cianjur dengan Indonesia yang dianggap kafir oleh kelompok radikal akibat tidak menerapkan hukum khilafah.

“Tidak, tidak benar. Kalau memang bencana itu terjadi karena ulah manusia, benar. Ulah manusia kaitan dengan tangan, kita tidak memelihara alam. Atau kaitan dengan hati kepada Allah SWT, itu mungkin hati kita yang lupa kepada Allah SWT sebagai pencipta. Kaitan dengan khilafah, tidak benar!” tegasnya.

Baca juga : Bank Qurban Aqiqah Jamin Kualitas Makanan Untuk Panti Asuhan

Ia menjelaskan, setidaknya ada dua faktor yang menjadi celah mudahnya kelompok ini dalam memengaruhi rasionalisme masyarakat dengan gagasan yang sesungguhnya berjarak antara fakta dan argumen. “Ada dua faktor yaitu  kemiskinan dan kebodohan. Karena kalau bodoh, maka -isme apa aja masuk. Ini yang harus ditolong,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, dirinya mewanti-wanti kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh narasi dan gagasan seperti ini, yang sejatinya berusaha merendahkan kemampuan berpikir manusia. Terlebih dihembuskan di tengah keguncangan batin masyarakat karena kehilangan keluarga, harta, dan benda mereka.

“Saya berharap kepada seluruh masyarakat untuk belajar agama yang baik, selalu bergantung kepada Allah SWT, selalu komunikasi dengan ulama dan kyai, serta harus selektif dalam memilih guru agama. Karena akan sangat berbahaya sekali kalau sampai salah memilih guru agama,” tuturnya.

Baca juga : Ganjar Pranowo Kirim Bantuan Untuk Korban Gempa Cianjur

Ia juga mendorong agar segenap tokoh agama, ulama, kiai, dan pemerintah untuk bekerja sama dan berupaya mencegah, dan menguatkan imunitas masyarakat dari segala narasi agama yang didistorsi untuk kepentingan pragmatis kelompoknya.

“Itulah pentingnya para kiai, ulama, dan pemerintah untuk terjun turun ke bawah guna membimbing dan menasehati masyarakat. Mereka ini kan lagi ‘gempa’ hatinya dan juga sedang lemah. Jadi harus ada membimbing,” ujar Kiai Abun.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.