Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

KPU Daerah Harus Bersuara Dong Nih...

Rabu, 21 Desember 2022 09:05 WIB
Komisi Pemilihan Umum. (Foto: Istimewa).
Komisi Pemilihan Umum. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Proses verifikasi faktual (verfak) par­tai politik (parpol) peserta Pemilu 2024 terendus beraroma kecurangan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat diduga mengintervensi 18 KPU daerah untuk meloloskan parpol yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS) menjadi peserta Pemilu 2024.

Akun @buddykuofficial mengutip pernyataan Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana yang mengungkap dari 18 KPU daerah 12 di antaranya di tingkat Kabupaten atau Kota. Sedangkan tujuh lainnya di tingkat provinsi.

“Setidak-tidaknya ada 12 kabupaten/kota dan tujuh provinsi diduga mengikuti instruksi dari KPU dan berbuat curang saat proses verifikasi faktual partai politik peserta pemilu berlangsung,” kata Kurnia saat menggelar konferensi pers yang disiarkan langsung di channel YouTube Sahabat ICW, Minggu (18/12).

Akun @MardaniAliSera mengatakan, perkara dugaan kecurangan tersebut wajib diusut dan dibongkar sampai tun­tas. Dasar pemilu adalah jujur adil, dan integritas pemilu amat ditentukan oleh kasus ini.

“Mesti dijawab oleh para pihak terkait. Usai reses, kami akan tanyakan saat RDP dengan @KPU_ID. DPR berhak melaku­kan pengawasan,” katanya.

Baca juga : Di Sumatera Barat, Ribuan Orang Berebut Salaman Dengan Erick Thohir

Akun @warto1 setuju dugaan pelang­garan KPU harus diaudit dan diusut. KPU begitu gamblang membuat kecurangan. Berarti, sipol sudah tidak kredibel.

“Jika di awal saja sudah seperti ini, sudah pasti kecurangan akan masif. Ini sangat berbahaya,” tukasnya.

Akun @rhmardika mengingatkan KPU agar mandiri, jurdil dan transparan. Penyelenggara Pemilu yang tidak netral, apalagi curang, akan menghasilkan pemilu tidak legitimate dan berpotensi memicu konflik.

“Ayo, teman-teman KPU Daerah, bera­nilah bersuara. Kalian yang berkeringat di lapangan melaksanakan verifikasi. Jangan nanti kalian juga yang dikorbankan. Buka dan sampaikan semua kecurangan yang Anda ketahui. Yang harus diselamatkan lem­baga KPU, bukan oknum pejabat KPU yang curang,” ungkap @Anshar_Manrulu.

Akun @duaden menyayangkan adanya dugaan kecurangan yang dilakukan KPU. Dikhawatirkan, ini akan berlanjut hingga pemilihan presiden jika tidak segera diusut tuntas.

Baca juga : Waterway, Solusi Air Bersih Dan Sehat Di Rumah

“Verifikasi partai saja @KPU_ID ber­laku curang, apalagi pilpres nanti,” katanya.

Akun @alfajri221810 mengatakan, dugaan kecurangan yang dilakukan KPU bisa membuat partisipasi masyarakat di Pemilu 2024 berkurang. Apa yang diharapkan dari Pemilu 2024 jika baru tahapan verifikasi faktual partai peserta pemilu saja, @KPU_ID sudah berbuat curang.

“Audit KPU oleh tim audit indepen­den,” ujar @dom_otk.

“Benar audit saja bang, saya saja tanpa sepengetahuan dan persetujuan saya cek sudah terdata pada sipol Partai Garuda, ini merupakan suatu pelanggaran,” un­gkap @zadliz.

Akun @baliandra2 menyoal kepada siapa KPU mengabdi. Dia heran, mengapa para oknum komisioner KPU tidak profe­sional saja mengabdi kepada rakyat.

Baca juga : Pemerintah Harus Antisipasi Pelemahan Ekonomi Global

“Kalau begini ceritanya bisa bisa demokrasi terancam, pemilu curang akan melahirkan pemimpin curang,” kata @QianzyZ.

Sementara, @RaffaelleJuan meminta pihak-pihak yang menuduh KPU curang segera membeberkan data kecurangan agar tidak menjadi fitnah. Jangan sampai hanya karena tidak lolos verifikasi lalu membuat narasi KPU curang.

“Kalau nggak lolos verifikasi faktual KPU, jangan lalu menuduh KPU curang. Gaya lama masih dipakai aja. Adu bukti aja dong sama KPU, berani?” kata @RgwRudi. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.