Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin meminta Pemerintah mewaspadai pelemahan ekonomi global. Sebab, sejumlah lembaga internasional, seperti IMF dan World Bank, memperkirakan situasi ekonomi global tahun depan akan terasa berat, bahkan disebut akan terasa gelap. Situasi ini tentu sangat berdampak pada ekonomi domestik. Karenanya, Indonesia pun diimbau untuk mewaspadai potensi pelemahan ekonomi global.
“IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global turun menjadi 2,7 persen, sedangkan World Bank lebih rendah lagi yaitu 0,5 persen. Ini tak lain karena pandemi yang belum berakhir. Namun, dunia kembali dihadapkan tantangan lain seperti konflik Rusia-Ukraina yang berkepanjangan,” ujar Puteri, kemarin.
Baca juga : SKI Dorong Pemerintah Prioritaskan Anggaran Pemilu 2024
Ketegangan ini, menurut politisi Partai Golkar itu, memicu peningkatan risiko berupa krisis pangan, energi, hingga pupuk. Bahkan, situasi ini juga memicu lonjakan inflasi di sejumlah negara maju, seperti AS. Kondisi ini direspon dengan pengetatan kebijakan moneter dan peningkatan suku bunga. Tentu saja hal ini berimbas pula pada peningkatan arus modal keluar dan pelemahan nilai tukar di sejumlah negara berkembang.
“Berbagai kombinasi tantangan inilah yang kemudian memicu risiko pelemahan ekonomi global. Sehingga patut kita antisipasi dan waspadai terhadap kinerja ekonomi domestik,” ujar Puteri.
Baca juga : Pemerintah Tarik Cukai Plastik Dan Minuman Manis, DPR Kasih Jempol
Ia menambahkan, di tengah risiko pelemahan ekonomi global, ekonomi Indonesia justru masih tetap tangguh dan tahan banting. Pada kuartal III-2022 saja, tambahnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,7 persen, atau terus melanjutkan tren peningkatan sejak kuartal pertama dan diprediksi akan tumbuh di atas 5 persen pada kuartal IV-2022.
Karena itu, ia menilai inflasi di Indonesia dinilai masih cukup stabil dan terkendali. “Ini tentu menjadi modal kita untuk tetap optimis dalam menghadapi risiko pelemahan ekonomi global tahun depan. Bahkan, sejumlah lembaga internasional memperkirakan ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh sekitar 4,8-5,1 persen,” ujar Legislator Dapil Jabar VII ini.
Baca juga : Kadin Indonesia Dorong Pelaku Usaha Kuatkan Perekonomian Indonesia
Dengan kata lain, prospek ekonomi domestik semakin cerah dan berpotensi besar untuk terhindar dari perkiraan resesi. Ini tidak terlepas dari pulihnya konsumsi dalam negeri yang diindikasikan Indeks Keyakinan Konsumen yang berada di level optimis, serta menggeliatnya dunia usaha yang tergambar pada Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia yang melanjutkan level ekspansif.
“Bekal ini diharapkan mampu menjaga kinerja perekonomian kita dalam menghadapi dinamika global,” tutup Puteri. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya