Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hasil Survei Poltracking

Erick Thohir Cawapres Terkuat Untuk 2024

Kamis, 22 Desember 2022 19:55 WIB
Erick Thohir. (Foto: Ist)
Erick Thohir. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR mengatakan, pemilihan presiden (Pilpres) 2024 merupakan ruang terbuka tanpa incumbent.

Berdasarkan pengalaman pada Pilpres 2004 dan 2014, Hanta menyebut, variabel cawapres (Calon Wakil Presiden) menjadi hal yang sangat menentukan peluang kemenangan.

Ia menuturkan, dalam Rilis Temuan Survei Nasional Poltracking Indonesia, bertajuk "Tendensi Peta Politik Pilpres 2024: Tren Kekuatan Elektoral Partai Politik, Capres & Cawapres, di Jakarta, Kamis (22/12), elektabilitas Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Erick Thohir menjadi yang tertinggi, pada simulasi 20 nama calon wakil presiden dengan 15,1 persen.

Sementara itu, di bawah Erick menyusul nama-nama seperti Ridwan Kamil (14 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (11,7 persen), Sandiaga Salahuddin Uno (9,2 persen), Khofifah Indar Parawansa (5,5 persen), Muhaimin Iskandar (5,3 persen), Puan Maharani (3,4 persen), Mahfud MD (2,9 persen).

Lalu, Andika Perkasa (2,5 persen), Airlangga Hartarto (1,9 persen) dan cawapres lainnya angka elektabilitasnya di bawah satu persen.

"Berdasarkan tendensi kedekatan dengan elite politik dan king maker Pilpres 2024, menurut tren data survei Poltracking, terdapat 10 figur Cawapres potensial. Temuannya, elektabilitas Erick Thohir (16,2 persen) menjadi yang teratas," ujar Hanta.

Kemudian, diikuti Ridwan Kamil (15,1 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (12 perden), Sandiaga Salahuddin Uno (9,4 persen), Khofifah Indar Parawansa (5,7 persen), Muhaimin Iskandar (5,7 persen), Puan Maharani (4,1 persen), Mahfud MD (3 persen), Andika Perkasa (2,7 persen) dan Airlangga Hartarto (2,6 persen).

Dalam tren terbaru pada November 2022, ucap Hanta, pada elektabilitas 10 cawapres potensial, nama Erick Thohir mengalami kenaikan cukup signifikan.

Baca juga : Melambung Di Survei, Erick Thohir Kandidat Kuat Cawapres 2024

Sedangkan sejumlah nama lain tergolong stabil, bahkan ada juga yang mengalami penurunan elektabilitas. Dalam peta sebaran atau crosstab data pemilih partai politik ke 10 cawapres potensial, Hanta mengatakan, Erick mendapat dukungan dari empat partai seperti PDI Perjuangan, Gerindra, PAN, hingga Perindo.

Ia pun memaparkan, pemilih PDI Perjuangan (23,2 persen) preferensi pilihan cawapresnya cenderung kuat kepada Erick Thohir (30,3 persen). Kemudian, pemilih Partai Gerindra (11,1 persen) cenderung terbelah pilihan cawapresnya.

Yakni, antara Erick Thohir dan Sandiaga Salahuddin Uno (17,6 persen), Muhaimin Iskandar (16,8 persen), pemilih PAN (4,1 persen) cenderung kepada Erick Thohir (20,8 persen).

Dan, pemilih Partai Perindo (2,8 persen) cenderung terbelah antara Ridwan Kamil (24,2 persen) dan Erick Thohir (21,3 persen).

Temuan sebaran data survei ini, lanjut Hanta, juga menunjukkan temuan sebaran pemilih tiga capres terkuat ke 10 cawapres potensial, dengan angka dukungan tertinggi atau mayoritas.

Yakni, pemilih Ganjar Pranowo (32,5 persen) memiliki preferensi pemilih tertinggi kepada Erick Thohir (29,5 persen) dan pemilih Anies Baswedan (29,1 persen) memiliki preferensi pemilih tertinggi kepada Agus Harimurti Yudhoyono (29,4 persen).

Sementara pemilih Prabowo Subianto (27,8 persen) cenderung terbelah ke beberapa Capres, yakni Ridwan Kamil (16,8 persen), Erick Thohir (15,9 persen), Sandiaga Salahuddin Uno (15,5 persen) dan Muhaimin Iskandar (13,7 persen).

"Temuan lain, pemilih yang puas (73,2 persen) terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, mayoritas cenderung memberikan pilihannya pada Cawapres Erick Thohir (19,2 persen). Sementara yang tidak puas (19 persen) terhadap kinerja pemerintah mayoritas cenderung memberikan pilihannya pada Cawapres Ridwan Kamil (23,7 persen)," ungkap Hanta.

Baca juga : Ganjar-Erick Diramal Menang Pilpres 2024

Tak hanya itu, pemilih Joko Widodo-Ma’ruf Amin (44,6 persen) pada Pemilu 2019 mayoritas cenderung memberikan pilihan pada Cawapres Erick Thohir (22,1 persen).

Sementara pemilih Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno (36.0 persen), sambung dia, cenderung terbelah antara Cawapres Ridwan Kamil (22.2 persen) dan Cawapres Agus Harimurti Yudhoyono (18.1 persen).

Terkait simulasi pasangan calon presiden-wakil presiden, Hanta mengungkapkan, pasangan capres-cawapres memang belum ada yang final.

Namun, berdasarkan tendensi politik yang berkembang, dari analisa kualitatif, beberapa informasi elite dan informasi yang beredar di ruang publik, terdapat beberapa kemungkinan pasangan capres-cawapres potensial pada Pilpres 2024.

Ia mengatakan, pada simulasi tiga pasangan calon pertama, yaitu Ganjar Pranowo-Erick Thohir (33,1 persen) lebih unggul dibanding pasangan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (27,5 persen) dan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar (25,5 persen).

Selain itu, temuan ini adalah potret terbaru peta kekuatan politik elektoral Capres, Cawapres dan partai politik dalam rentang survei 21-27 November 2022.

Menurutnya, berbagai kemungkinan bisa saja terjadi, melihat Pemilu (Pemilihan Umum) Serentak 2024 masih satu tahun lebih.

Tetapi, melihat tendensi peta kekuatan politik terbaru, capres, cawapres dan partai politik terkuat, akan mengarah pada beberapa figur dan partai potensial seperti terekam dalam survei.

Baca juga : Erick Thohir, Cawapres Paling Moncer

"Meski, dinamika, peristiwa dan momentum politik masih akan berlangsung ke depan, tetap berpotensi mengubah peta kekuatan politik elektoral," kata Hanta.

Seperti diketahui, survei nasional Poltracking Indonesia digelar pada 21-27 November 2022 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.

Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1.220 responden, dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Klaster survei ini, menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir.

Sedangkan, stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih. Metode sampling ini meningkatkan representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat.

Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak, dengan 10 responden untuk setiap satu desa atau kelurahan terpilih. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.