Bupati Mamberamo Tengah Belum Pernah Diperiksa KPK

 Sebelumnya 
“Siapapun dilarang dengan sengaja menghalangi proses penegakan hukum oleh KPK, karena itu diancam pidana sebagaimana Undang-Undang Tipikor,” imbau Ali.

Diketahui, Ricky Ham Pagawak ditetapkan tersangka suap dan gratifikasi terkait pelaksanaan berbagai proyek di Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua.

Baca juga : Sejahterakan Buruh, Relawan Ganjar Teken MoU Dengan Belasan Perusahaan Di Pekalongan

KPK belum mengumumkan resmi dan detail perkara Mamberamo Tengah. Namun, KPK telah mencegah Ricky dan tiga orang lainnya bepergian ke luar negeri selama 6 bulan, terhitung sejak 3 Juni hingga 3 Desember 2022.

Berdasarkan informasi, tiga orang lain yang dicekal yaitu, Direktur Utama PT Bina Karya Raya/Komisaris Utama PT Bumi Abadi Perkasa, Simon Pampang; Direktur Utama PT Bumi Abadi Perkasa, Jusieandra Pribadi Pampang; dan Direktur Utama PT Solata Sukses, Marten Toding.

Baca juga : KPK Tetapkan Bupati Mamberamo Tengah Tersangka Pencucian Uang

Dari ketiga orang itu, Ricky Ham Pagawak diduga menerima suap sebesar Rp 24,5 miliar agar memenangkan perusahaannya dalam sejumlah lelang proyek di Kabupaten Mamberamo Tengah.

Ketika akan dijemput paksa, Ricky melarikan diri. Diduga, dia dibantu empat anggota kepolisian yang. Mereka adalah ajudan pribadi Sang Bupati.

Baca juga : Gerindra Dan Banteng Ingin Satu Kata Satu Perbuatan

Ricky berhasil kabur ke Port Moresby, Ibu Kota negara Papua Nugini lewat jalur tikus. Dia pun masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) KPK per 15 Juli 2022.

Sementara 4 orang ajudannya telah menjadi tersangka dan ditahan di Kepolisian Daerah Papua. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.