Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Setelah Presiden Jokowi kasih kode anggukan akan melakukan reshuffle kabinet, Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mendatangi Istana Merdeka, Jakarta, Senin (26/12) sore. Kedatangan Rudy ini diprediksi semakin dekatnya reshuffle kabinet diumumkan. Betulkah?
Kedatangan Rudy ke Istana disambut Jokowi. Keduanya pun langsung melakukan pertemuan empat mata.
Pria berkumis tebal itu datangi Istana ketika jam kantor bubaran: sekitar pukul 17.15 WIB. Ia mengenakan setelan baju formal: kemeja batik cokelat lengan panjang dipadu celana bahan warna hitam. Sementara Jokowi yang semringah, menyambut Rudy dengan setelan khasnya: kemeja putih dengan kedua lengan panjang terlipat, dipadu celana bahan warna hitam.
Keduanya ngobrol cukup lama, hampir satu jam. Atau tepatnya sekitar 45 menit.
Pertemuan kedua sahabat ini memanaskan isu reshuffle kabinet. Banyak yang menilai, kehadiran Rudy di Istana untuk membahas reshuffle. Apalagi, keduanya merupakan sahabat karib dan pernah menjabat sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo bersama.
“Bisa jadi Pak Jokowi juga meminta pandangan ke Pak Rudy terkait dengan isu reshuffle, saya kira itu wajar,” ujar Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, kemarin.
Baca juga : NasDem Bakal Panen Simpati
Said menjelaskan, kendati reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden, ia melihat gaya kepemimpinan Jokowi mengedepankan budaya banyak mendengar. Dia menyebut budaya ini merupakan tradisi yang sangat baik dalam demokrasi.
Namun, kata dia, kala keputusan sudah diketok oleh Jokowi, maka semua pihak mesti menghormati. Dia memprediksi, Jokowi bakal mengedepankan zaken kabinet alias kabinet yang diisi oleh para ahli, alih-alih representasi partai politik.
“Beliau akan mengedepankan terbentuknya zaken kabinet, yakni kabinet yang mengedepankan optimalisasi kerja di tengah tahun politik,” ujarnya.
Hal senada dikatakan Pengamat Politik Adi Prayitno. Dia menilai, pertemuan Rudy di Istana bukan silaturahmi biasa. Apalagi kehadirannya di tengah hangatnya isu reshuffle.
"Agak sumir kalau dimaknai silaturahmi biasa, kalau silaturahmi kan bisa dilakukan di mana saja. Bukan di Istana. Kalau di Istana, pasti ada hal yang spesial dibicarakan," kata Adi, ketika dikonfirmasi, tadi malam.
Menurutnya, Rudy selain punya kedekatan dengan Jokowi, Ketua DPC PDIP Solo ini juga adalah kader senior Banteng. Sehingga sulit dipercaya jika pertemuan 45 menit itu, tidak menyinggung urusan politik atau reshuffle.
Baca juga : Tahun Baru, Menteri Baru
"Kehadiran Rudy pasti dikaitkan dengan reshuffle. Siapapun yang datang ke Istana saat ini, tentu akan dianggap bagian dari skenario reshuffle," tukasnya.
Saat dikonfirmasi mengenai pertemuannya dengan Jokowi, Rudy mengaku tak bicara politik, apalagi reshuffle. "Ora ngomongin reshuffle. Enggak ada yang dibicarakan apapun, kecuali keluarga saja. Enggak bicara politik," kata Rudy, kepada wartawan, kemarin.
Secara spesifik, Rudy juga membantah ditawari jatah menteri. Termasuk menyoal isu-isu internal partai keduanya bernaung, yakni PDIP.
Rudy mengaku hanya ngobrolin hal-hal ringan tentang keluarga dan acara ngunduh mantu yang sukses. Seperti cerita istrinya yang tidak bisa hadir di acara ngunduh mantu putra bungsu Jokowi, karena kakinya bengkak.
Dalam foto pertemuan yang beredar, terlihat di meja kayu tempat pertemuan tampak ada amplop cokelat di sisi kanan Jokowi. Ketika ditanya perihal amplop cokelat tersebut, Rudy mengelak tidak tahu.
Ia memastikan, hanya datang membawa badan. Menurut dia, amplop itu milik Jokowi. "Sebelum saya juga ada tamu," terang dia.
Baca juga : Soal Reshuffle Kabinet, Demokrat Titip Pesan Ini Ke Jokowi
Kehadirannya ke Istana, sebut Rudy, karena permintaan Jokowi. Ia diminta menghadap jika ada waktu longgar. "Saya kalau ke Jakarta disuruh menginformasikan Mensesneg," akunya.
Sebelumnya, Jokowi sudah beberapa kali memberi clue terkait rencana perombakan kabinet Indonesia Maju. Pertama ketika diberondong wartawan di Bendungan Sukamahi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (24/12).
Jokowi tidak membantah akan menggelar reshuffle dalam waktu dekat. Namun, ia enggan membocorkan kapan kocok ulang menteri itu digelar. "Mungkin, ya nanti," kata Jokowi.
Seperti diketahui, isu reshuffle memanas usai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden. Sosok yang disebut-sebut antitesa Jokowi.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya