Dark/Light Mode

Buntut Isu Reshuffle

PDIP - NasDem Mendidih

Kamis, 5 Januari 2023 08:00 WIB
Politisi PDIP Djarot Saiful Hidayat. (Foto: Oktavian/Rakyat Merdeka).
Politisi PDIP Djarot Saiful Hidayat. (Foto: Oktavian/Rakyat Merdeka).

 Sebelumnya 
Menurutnya, para politisi yang selalu mendesak reshuffle sudah seperti presiden dadakan. Sebab, para politisi itu ingin mengatur-atur presiden yang memiliki hak prerogatif penuh dalam melakukan reshuffle kabinet.

“Nggak usah lah itu, tidak perlu membuat ruang publik dan diskursus politik menjadi bising yang tidak bermanfaat,” sindir Johnny.

Johnny mengajak lebih baik semua pihak fokus pada pembangunan nasional. Serta bergotong royong menghadapi tantangan global. “Saat ini lebih baik fokus pada penyelenggaraan negara dan pembangunan nasional yang membutuhkan stabilitas politik, soliditas nasional dan kegotong-royongan bangsa dalam menghadapi tantangan yang besar akibat perubahan situasi geopolitik global,” ujarnya.

Baca juga : Menunggu Reshuffle

NasDem, kata Johnny, akan terus memberikan dukungan kepada pemerintah Jokowi-Ma’ruf. NasDem konsisten memberikan dukungan baik di kabinet dan parlemen.

“NasDem mendukung Pak Jokowi dengan segenap kemampuannya baik di pemerintahan maupun di parlemen. Dan akan tetap konsisten dengan sikap memberikan dukungan penuh pada Pemerintahan Pak Jokowi - Kiai Ma’ruf Amin,” ucapnya.

Sebaliknya, dia menuding pihak yang selama ini bising, justru tidak memberikan dukungan ke pemerintah. Malah para politisi-politisi itu, terkesan mengganggu jalannya pemerintahan.

Baca juga : Gantinya Juga Dari NasDem

“Yang buat bising sama dengan tidak memberikan dukungan pada pemerintah dan bahkan dapat mengganggu jalannya roda pemerintahan,” ucap Johnny.

Analis politik dan Direktur Eksekutif Indonesia Political Power, Ikhwan Arif menilai saat ini Presiden Jokowi dalam kondisi yang tidak mudah. Mengingat, hubungan di antara partai anggota koalisi sudah tidak harmonis lagi. Ditambah lagi desakan reshuffle kabinet yang begitu kuat dari PDIP.

“Kekuatan partai politik pendukung pemerintah Jokowi seolah-olah terbelah dua, yang satu melanjutkan titahnya Jokowi yang lainnya membentuk kerja sama politik dengan partai politik yang kerap mengkritisi kebijakan pemerintah,” terangnya.

Baca juga : Reshuffle, Jadi Nggak Sih..?

Peneliti Indikator Politik Indonesia (IPI), Bawono Kumoro berpendapat, sebaiknya memang reshuffle segera dilaksanakan. Mengingat di internal koalisi, hubungan PDIP-NasDem sudah tidak harmonis lagi. Hal ini demi menjaga jalannya roda pemerintahan di akhir masa jabatan Jokowi.

“Memang tidak dapat dimungkiri, PDI Perjuangan sangat tidak suka sekali dengan sikap Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden,” lanjutnya.

Soal apakah Jokowi akan mengambil pertimbangan politik dalam menggeser menteri-menteri dari NasDem, menurutnya, bukanlah sesuatu yang diharamkan. “Karena reshuffle kabinet selama ini tentu mengandung dua pertimbangan. Yaitu pertimbangan kinerja dan pertimbangan politik,” pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.