Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Getaran Gempa M6,5 Garut Terasa Hingga Jakarta, Trending Topics Di X
- Gempa M3,1 Sukabumi Dipicu Sesar Cugenang, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
- Gempa Kuat M6,5 Guncang Jabar Dan Sekitarnya, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
- Malam Ini, Sukabumi Digoyang Gempa M3,1 Kedalaman 5 Km
- Media Timteng: Erick Bawa Berkah Bagi Sepak Bola Indonesia
RM.id Rakyat Merdeka - Desakan agar Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa mundur, setelah insiden ‘amplop kiai’ makin gencar. Desakan dilakukan baik melalui demonstrasi, hingga surat dari majelis tinggi partai berlambang Kabah itu.
Suharso didesak mundur akibat pidatonya yang menyinggung tradisi amplop kiai dalam acara Pembekalan Antikorupsi Politik Cerdas Berintegritas (PCB) yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Senin (15/8).
Baca juga : 3 Majelis PPP, Termasuk Putra Mbah Moen, Minta Suharso Mundur Dari Partai Kabah
Teranyar, muncul surat kedua dari Majelis Syariah, Majelis Pertimbangan, dan Majelis Kehormatan PPP yang kembali mendesak Suharso mundur dari kursi Ketum.
Politikus senior PPP Usman M Tokan mengatakan, surat kedua dilayangkan karena yang pertama diabaikan.
Baca juga : Partai Ka’bah Segera Gelar Rapat Internal
“Surat yang dilayangkan pertama nggak dia respons. Malah pergi ke tempat kiai-kiai untuk silaturahmi, terus meminta supaya dicabut,” kata Usman dalam keterangannya, kemarin.
Usman mengklaim, para kiai yang menandatangani surat rata-rata enggan mencabut permintaan agar Suharso mundur dari kursi Ketum. Para kiai tetap berpegang pada langkah yang diambil para majelis.
Baca juga : 4 Tip Buat Para Ibu Mengatur Keuangan Keluarga
Usman mengakui, permintaan mundur ini datang dari kalangan internal yang merasa aspirasinya tak ditampung semasa Suharso menjadi Ketua Umum PPP.
Gejolak semakin memuncak sekitar 3 bulan belakangan, ditandai dengan berbagai demo di Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) hingga Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya