Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Setelah Tangkap Enembe

Firli Kasih Ancaman Keras Ke Koruptor

Minggu, 15 Januari 2023 08:00 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri bersama Tim Dokter, di Paviliun Kartika RSPAD, Jakarta, Rabu (11/1/2023). Lukas Enembe ditahan dalam dugaan kasus korupsi pembangunan infrastruktur di provinsi Papua dan ditangkap di Distrik Abepura, Kota Jayapura pada Selasa (10/1/23), kemudian langsung dibawa ke RSPAD untuk dilakukan pemeriksaan terkait penyakit yang dialaminya. (Foto: Tedy Octariawan Kroen/RM).
Ketua KPK Firli Bahuri bersama Tim Dokter, di Paviliun Kartika RSPAD, Jakarta, Rabu (11/1/2023). Lukas Enembe ditahan dalam dugaan kasus korupsi pembangunan infrastruktur di provinsi Papua dan ditangkap di Distrik Abepura, Kota Jayapura pada Selasa (10/1/23), kemudian langsung dibawa ke RSPAD untuk dilakukan pemeriksaan terkait penyakit yang dialaminya. (Foto: Tedy Octariawan Kroen/RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah berhasil menangkap Gubernur Papua, Lukas Enembe, Ketua KPK Firli Bahuri tebar ancaman bagi koruptor. Purnawirawan jenderal bintang 3 polisi itu bilang, ngumpet di lubang semut pun, KPK pasti akan menangkapnya.

Firli mengakui, penangkapan hukum terhadap Enembe memang tidak mudah. KPK dituntut cermat dalam membaca situasi dan kondisi. Mengingat, Enembe punya pendukung fanatik yang bisa memicu konflik bila berlalu gegabah untuk melakukan penangkapan.

Nggak heran, untuk bisa menciduk gubernur Papua 2 periode itu, KPK sampai memperhatikan hal terkecil. Salah satunya, memperhatikan jumlah nasi bungkus untuk para pendukungnya. Ketika jumlah pesan nasi bungkus berkurang, artinya jumlah pendukung Enembe sudah berkurang. Akhirnya, Enembe berhasil ditangkap saat sedang makan papeda di sebuah restoran dan langsung di terbangkan ke Jakarta.

Baca juga : Kasus Lukas Enembe, KPK Cegah 5 Orang Ke LN

Menurut Firli, apa yang dilakukan KPK di dalam kasus Enembe, sebagai pesan soal tegasnya penegakan hukum. Kata dia, siapa pun yang melakukan korupsi dan berada di tempat yang jauh, maka KPK bakal memburunya.

“Peristiwa ini mengirimkan pesan dan kabar kepada seluruh birokrasi negara untuk jangan bermain-main dengan hukum dan dengan tindakan atau kelakuan koruptif,” kata Firli kepada wartawan di Jakarta, kemarin.

Firli lantas menyampaikan kegeramannya pada Enembe selaku gubernur 2 periode yang tidak memikirkan rakyatnya. Padahal pemerintah mengguyur anggaran otonomi khusus (Otsus) yang sangat besar, tapi masyarakat Papua tidak sejahtera. Efeknya sangat kecil bagi rakyat Papua secara umum.

Baca juga : Lukas Enembe Dibawa Ke Markas KPK!

“Itulah yang terjadi ketika elite-elite daerah menggunakan dana transfer Pusat untuk berpesta pora. KPK telah menghentikan pesta-pora ini dilakukan oleh siapa pun dan kapan pun,” tegas mantan Kapolda NTB itu.

Namun sayangnya, meski telah banyak data statistik menunjukkan penyalahgunaan dana otsus Papua, praktik itu terus terjadi. Firli menduga mereka beranggapan Papua tidak diawasi. Karena berada di ujung Timur Indonesia, sehingga KPK tidak mampu mengendus praktik rasuah yang mereka lakukan.

Ditambah, elite-elite daerah Papua juga memainkan isu dan opini politik untuk membenarkan tindakan-tindakan pencurian uang negara. Tujuannya agar seolah-olah perampokan dan korupsi yang mereka lakukan itu adalah untuk dan atas nama rakyat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.