Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kata Lionel Messi Usai Argentina Keok Di Laga Perdana Olimpiade
- Argentina Vs Irak, Tim Tango Dilarang Mengeluh
- Ini Penjelasan RSCM Soal 60 Anak Yang Jalani Cuci Darah
- Gempa Terkini M 3,9 Guncang Kuningan, Getaran Terasa Hingga Ciamis dan Banjar
- KCIC Tambah Jumlah Perjalanan Whoosh Jadi 62 Per Hari Tahun Depan
Penyediaan Layanan Internet Untuk Daerah 3T Harus Efektif Dan Tepat Sasaran
Selasa, 17 Januari 2023 09:55 WIB
![Teknisi melakukan perawatan perangkat jaringan telekomunikasi di kawasan Megamendung, Bogor, di kawasan Megamendung, Bogor, Selasa (30/8). Pasca resmi merger, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mengintegrasikan lebih dari 43 ribu pemancar jaringan (sites) di seluruh Indonesia dengan menggunakan teknologi Multi Operator Core Network (MOCN). Upaya tersebut demi menghadirkan koneksi yang lebih cepat. (Foto: MOHAMAD QORI/RM) Teknisi melakukan perawatan perangkat jaringan telekomunikasi di kawasan Megamendung, Bogor, di kawasan Megamendung, Bogor, Selasa (30/8). Pasca resmi merger, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mengintegrasikan lebih dari 43 ribu pemancar jaringan (sites) di seluruh Indonesia dengan menggunakan teknologi Multi Operator Core Network (MOCN). Upaya tersebut demi menghadirkan koneksi yang lebih cepat. (Foto: MOHAMAD QORI/RM)](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
RM.id Rakyat Merdeka - Center For Budget Analysis (CBA) mendorong Pemerintah melakukan audit ulang proyek penyediaan jaringan internet di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) yang menggunakan dana Universal Service Obligation (USO).
"Anggaran yang dikeluarkan Negara untuk menyediakan layanan telekomunikasi bagi masyarakat di daerah 3T dapat efektif dan tepat sasaran," kata Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi dalam keterangannya, Selasa (17/1).
Baca juga : Erick: NU Dan Indonesia Harus Bisa Bersaing Dengan Bangsa Lain
Sebelumnya Uchok pernah mengkritisi proyek pengadaan Satelit Satria (Satelit Indonesia Raya) serta satelit cadangan Satria, Hot Backup Satelit. Uchok pernah mengatakan, mega proyek ini sangat rawan penyimpangan.
Menurutnya, dengan metode pemilihan penyedia dikecualikan, mega proyek Satelit Satria dan Hot Backup Satelit sangat tertutup dan luput dari pantauan publik.
Baca juga : Kementan Klaim Ketersediaan Pangan Ternak Saat Natal Dan Tahun Baru Aman
"Saya pernah menyampaikan harusnya proyek satelit Satria dibatalkan saja. Namun kenyataannya proyek tersebut terus berjalan,"ucap Uchok.
Dalam proyek satelit HBS (Hot Backup Satelit), BAKTI Kominfo menetapkan pagu Rp 3.975.687.100.000. Di tengah perjalanan anggaran proyek satelit HBS mengalami kenaikan fantastis sebesar Rp 1,3 triliun, menjadi Rp 5,2 triliun, kenaikan kebutuhan anggaran tersebut sudah jauh melampaui batas kemampuan pendanaan oleh BAKTI.
Baca juga : Insentif Kendaraan Listrik Harus Tepat Sasaran
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya