Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cegah Aksi Terorisme

Program Deradikalisasi Harus Berjalan Efektif dan Tepat Sasaran

Kamis, 15 Desember 2022 16:17 WIB
Direktur Eksekutif Parasanda Bumi Partiwi yang tergabung dalam Prabu Foundation (FB) Asep Muhargono
Direktur Eksekutif Parasanda Bumi Partiwi yang tergabung dalam Prabu Foundation (FB) Asep Muhargono

RM.id  Rakyat Merdeka - Aksi teror bom yang baru-baru ini terjadi di Polsek Astana Anyar Bandung, yang diduga dilakukan oleh kelompok radikal tidak boleh dianggap enteng. Untuk itu, dalam meredam dan menyadarkan kelompok radikal juga tidak cukup melalui pendekatan seminar maupun diskusi terbuka.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Parasanda Bumi Partiwi yang tergabung dalam Prabu Foundation (FB) Asep Muhargono mengungkapkan, bahwa aksi teroris itu faktanya ada.

Baca juga : NYST Awards 2022, Menpora: Inovasi Harus Berdampak Ke Masyarakat

"Sebab yang ada di benak mereka (teroris) itu bahwa apa yang dilakukan itu merupakan panggilan jihad. Padahal  itu merupakan kekeliruan yang fatal dan pemahaman yang sesat dalam memaknai perjuangan dalam membela Agama Allah," ujar Asep dalam keterangan persnya yang diterima wartawan di Jakarta, Kamis (15/12).

Jika pola penyadaran terhadap kelompok radikal itu hanya dengan seminar maupun menghadirkan pembicara yang tidak kompeten di bidangnya, maka hanya akan menimbulkan masalah baru.

Baca juga : Kasus Formula E Jalan Di Tempat

"Yang perlu diperbaiki dari kelompok radikal itu fahamnya bukan menghadirkan orangnya dalam bentuk fisik melalui seminar. Sebab,  jika berbicara pemahaman soal Aqidah mereka (kelompok radikal-red) pastinya lebih pandai dalam mengurai ayat-ayat Qur'an sesuai dengan versi yang difahaminya," ucap Asep.

Menurut dia, terpenting untuk mengubah pola pikir mereka dari faham yang selama ini mereka anut agar kembali disadarkan bahwa Islam itu merupakan agama Rahmatan Lil Alamin.

Baca juga : Perkuat Program Deradikalisasi Mantan Napiter

"Sebab doktrin yang dianut oleh kelompok tersebut selama ini adalah memaknai bahwa konsep ibadah itu hanya berjihad. Tapi bagaimana berbicara geopolitik dan geoekonomi dipastikan tidak menguasai," katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.