Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Buka Komunikasi Politik

Golkar-NasDem Saling Lirik

Minggu, 5 Februari 2023 07:55 WIB
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh bersama Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto saat melakukan pertemuan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (1/2/2023). (Foto: Rizkki Syahputra/RM)
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh bersama Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto saat melakukan pertemuan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (1/2/2023). (Foto: Rizkki Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh mengaku, dirinya nyaman dengan Partai Golkar, saat berkunjung ke kantor DPP Golkar dan disambut Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto, Rabu (1/2). Pernyataan Paloh ini dinilai menyiratkan pesan, NasDem kurang nyaman dengan tandem koalisinya saat ini.

“Sebagai orang komunikasi, kalau merasa lebih nyaman,maka dengan yang lain kurang nyaman. Artinya, bisa jadi NasDem lebih nyaman dengan Golkar dari partai Koalisi Perubahan,” demikian analisa dari pengamat komunikasi politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Apalagi, Paloh adalah eks elite Golkar. Selain itu, NasDem juga tak kunjung ketemu kata sepakat dengan Demokrat dan PKS dalam menentukan capres-cawapres untuk Pilpres 2024, se­hingga Surya Paloh membangun komunikasi dengan Golkar.

“Sehingga mencari yang lain mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Mungkin selama ini negosiasi itu belum memuaskan banyak pihak, teruta­ma NasDem yang terkesan men­cari tandem lain,” tambahnya.

Baca juga : PDIP & NasDem Panasin Mesin

Nah, jika NasDem bekerja sama dengan Golkar, memang muncul kendala, siapa yang akan diusung sebagai Capres 2024. Sebab, Golkar jelas telah men­dorong Airlangga sebagai capres.

Dalam hitungan politik me­nimbang jumlah kursi di DPR Golkar lebih tinggi daripada NasDem. Maka, posisi tawar Golkar lebih besar. “Ya kalau mau tandem dengan Golkar, NasDem harus legowo mendu­kung Airlangga sebagai capres. Bisa jadi Airlangga-Anies. Tapi koalisinya ganti keberlanjutan,” tuturnya.

Untuk diketahui, Paloh hadir di Kantor DPP Golkar bersama Sekretaris Jenderal Johnny G Plate, Bendahara Umum Ahmad Sahroni, Ketua DPP Sugeng Suparwoto, Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel, dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Prananda Paloh.

“Kenapa Golkar? Ya prioritas bagi NasDem. Ada satu roman­tisme. Ada satu perjalanan sejarah perjalanan kehidupan saya priba­di. Saya harus jujur menyatakan kepada saudara semuanya, 16 tahun usia saya sudah berada di barisan Golkar, tambah 43 tahun cukup lama itu, lebih setengah abad rasanya,” katanya.

Baca juga : Pertemuan Golkar Dan NasDem Untuk Benahi Komunikasi Politik Koalisi Pemerintah

Menjawab wacana Airlangga-Anies, Sekretaris Jendral Partai Golkar Lodewijk F. Paulus memastikan hingga saat ini tidak ada pembahasan soal itu. Apalagi ada tawaran untuk menduetkan keduanya pad Pilpres 2024 usai kedatangan Paloh ke markas Beringin. “Tidak ada, kita tidak bicara itu,” ujar Lodewijk di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Pusat.

Lodewijk menegaskan, Golkar masih setia dan fokus bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP. Hingga kini, KIB juga belum menentu­kan capres-cawapres yang akan mereka usung. Golkar juga belum memikirkan skenario lain jika nantinya dua partai KIB tak sepakat mengusung Airlangga sebagai capres.

Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi menanggapi santai manuver NasDem berkomunikasi dengan Golkar. Viva justru mendukung NasDem bergabung ke KIB.

“Apakah nanti disebutnya NasDem bergabung KIB atau KIB gabung ke NasDem. No problem. Yang penting bergabung, berkoalisi dan bekerja sama di Pilpres 2024. Semakin besar kekuatan menjalankan me­sin partai dan berpeluang besar dalam pemenangan di Pilpres,” kata Viva dalam pesannya ke­pada Rakyat Merdeka.

Baca juga : Eks Wabup Sumedang Puasa Bicara Pilkada

Namun, soal capres-cawapres, Viva sepakat dengan Lodewijk. Sejauh ini, belum ada keputusan resmi siapa yang akan diusung. “Tentu ada kader internal dan eksternal yang punya kapasitas yang kemudian bisa didiskusi­kan,” pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.