Dark/Light Mode

Ketum PBNU Puji Keberhasilan PAN Jadi Partai Rasional

Sabtu, 18 Februari 2023 18:45 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyebut, PAN sudah berhasil mentransformasikan dirinya menjadi partai yang rasional.

Ia merasa bangga partai berlambang matahari putih ini tidak mengedepankan politik identitas. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Simpsoum 1 Abad NU yang digelar PAN, di Hotel Sheraton, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (18/2).

Selain dihadiri Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, hadir pula Sekjen PBNU H Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, dan tentu saja, Ketum PAN Zulkifli Hasan.

Yang menarik, meskipun membahas mengenai kiprah 1 Abad NU, simposium ini tidak hanya menghadirkan para cendekiawan NU.

Baca juga : Pemdaprov Jabar Kembali Usulkan Inggit Garnasih Jadi Pahlawan Nasional

Hadir juga sebagai pembicara, para tokoh dan cendekiawan Muhammadiyah. Di antaranya Prof. Hilman Latief, Ph.D, Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani, Prof. Dr. Euis Amalia dan Ulil Abshar Abdalla. Hadir pula ulama muda Ust. Adi Hidayat, Lc., yang memberikan pidato kunci.

"Ini acara PAN, partai yang lahir dari rahim Muhammadiyah, mungkin banyak yang bertanya mengapa menggelar simposium 1 Abad NU? Kami ingin mensyiarkan bahwa NU dan Muhammadiyah adalah dua sayap garuda yang menjaga NKRI. PAN konsisten memperjuangkan gagasan tengahan yang juga menjadi ruh perjuangan NU dan Muhammadiyah. PAN bukan partai politik identitas," ungkap Zulhas dalam pidato sambutannya.

Sementara itu, Ketum PBNU Gus Yahya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Zulhas dan PAN yang menggelar acara ini.

"Saya menyampaikan terima kasih banyak. Pak Zul dan PAN sudah ikut menyemarakkan 1 Abad NU dan menyambut abad ke-2 nya. Tapi ini agak paradoks, saya melihat Pak Zul dan pimpinan-pimpinan PAN memakai sarung. Sementara saya datang bersama Sekjen, Bendum dan ketua Lakpesdam NU justru memakai celana. Semoga yang pakai sarung juga pakai celana," selorohnya, disambut gelak tawa para hadirin.

Baca juga : Wapres Soroti Persaingan Usaha Di Tingkat Regional

Dalam pidatonya, Gus Yahya menekankan pentingnya menjaga persatuan kebangsaan, ukhuwah wathoniyah.

Acara yang menghadirkan 1000-an masyarakat Nahdliyin dan Muhammadiyin Jawa Timur ini, sukses menyedot atensi para hadirin. Mereka antusias menyaksikan guyubnya PAN dan warga Nahdliyin.

"Insya Allah di abad ke-2 ini, NU akan terus bersinergi dengan Muhammadiyah. Karena seperti perjalanan bangsa ini, kedua ormas besar ini saling bergandengan tangan dan membesarkan peradaban," tutur ustadz Adi Hidayat. 

Para cendekiawan yang hadir sebagai narasumber memberikan pemaparan pentingnya menjaga sinergitas NU-Muhammadiyah.

Baca juga : Erick: Belum Ada Kemenangan Di Hari Ini

"Banyak orang berpersepsi bahwa politik itu memecah belah, sore ini PAN membalikkan semua itu. Membuktikan bahwa PAN bisa mempersatukan NU dan Muhammadiyah. Melintasi batas-batas kelompok dan identitas," kata Ulil Abshar Abdalla, dalam pemaparannya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.