Dark/Light Mode

Belajar Di Indonesia, Berdaya Saing Dunia

Sabtu, 25 Februari 2023 07:50 WIB
Rektor Sampoerna Univer­sity, Dr. Wahdi Yudhi. (Foto: Istimewa)
Rektor Sampoerna Univer­sity, Dr. Wahdi Yudhi. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Banyak orangtua yang bercita-cita menyekolahkan anaknya di luar negeri. Soalnya, kurikulum di negara luar, khususnya barat, dianggap lebih unggul ketimbang di dalam negeri. Tapi, sekarang, tak perlu jauh-jauh untuk mendapatkan pendidikan yang setara dengan negara barat.

Sampoerna University bisa menjadi pilihan para orang­tua yang ingin menyekolahkan anaknya ke universitas bertaraf internasional, dengan kurikulum yang diterapkan di pendidikan Amerika Serikat (AS), tanpa harus meninggalkan Indonesia.

Bagi orangtua yang tak ingin anaknya berada jauh di negeri orang, bisa mulai mencari informasi mengenai Sampoerna Uni­versity, yang berlokasi di Pan­coran, Jakarta Timur.

Rektor Sampoerna Univer­sity, Dr. Wahdi Yudhi pernah menyampaikan, pihaknya telah bekerja sama dengan University of Arizona, untuk mendukung implementasi kurikulum yang ada di universitasnya.

The University of Arizona, yang berlokasi di Kota Tucson, Arizona, AS, mendapat pering­kat ke-97 National University Ranking oleh US (United States) News & World Report 2021.

“Terjalinnya kolaborasi dengan University of Arizona ini memberi kesempatan ke­pada peserta didik kami untuk menyelesaikan kredensial atau transfer kredit ke perguruan tinggi di Amerika Serikat, tanpa harus meninggalkan Indonesia,” katanya, dalam konferensi pers kerja sama antara Sampoerna University dengan PWI (Per­satuan Wartawan Indonesia), bertajuk Bright Future: Generasi Indonesia yang Mampu Berdaya Saing Global, di Jakarta, Senin (16/1).

Sampoerna University men­jadi satu-satunya universitas di Indonesia yang mengkombinasi­kan kurikulum nasional dengan kurikulum pendidikan yang diterapkan di Negeri Paman Sam.

Selain itu, kurikulum di Sam­poerna University juga diklaim memiliki relevansi dengan ke­butuhan industri saat ini dan di masa depan.

Baca juga : Thomas Doll Ogah Bicara Peluang Persija Juara

Dengan begitu, pihaknya bisa mempersiapkan generasi muda yang memiliki daya saing global. Sehingga, mampu berkontribusi dalam membangun bangsa dan negara.

“Kami yakin, mampu melahir­kan generasi-generasi Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing global,” ucapnya, yakin.

Mahasiswa di Sampoerna University akan memperoleh pendidikan dalam hal berpikir kritis, problem solving dan mengedepankan numerik, science, etika dan sosial. Termasuk, memiliki kemampuan literasi informasi dan teknologi.

Meski harus merogoh ko­cek lebih mahal, salah seorang alumni Sampoerna University, Andhika Sudarman, merasa ber­syukur bisa mengenyam pendi­dikan di universitas tersebut.

Andhika kemudian melan­jutkan pendidikan pascasarjana profesional (S2) di Harvard Law School (HLS), Cambridge, Mas­sachusetts, Amerika Serikat.

Andhika yang juga Founder & Chief Executive Officer (CEO) Deall Jobs dan Sejuta Cita ini, menjadi honorable mention, pemuda Indonesia pertama yang memberikan pidato kelulusan di HLS.

“Saya bersyukur, selalu berada di tempat yang tepat. Dalam artian selalu mendapat kesem­patan yang baik. Seperti, berada di universitas dengan kurikulum yang benar-benar disiapkan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswanya di saat lulus,” ucapnya.

Menurutnya, tingginya biaya kuliah yang dikeluarkan sebanding dengan kualitas pen­didikan yang didapat. Namun, biaya tersebut masih jauh lebih murah bila dibandingkan dengan kuliah di luar negeri.

Baca juga : Formula 1, Ocon-Gasly Siap Bergandengan Naik Podium

“Yang pasti, 75 persen lebih murah ketimbang kuliah di luar negeri,” akunya.

Dia pun berpesan, agar setiap orangtua bisa memberikan kesempatan kepada anak-anaknya untuk mendapatkan pendidikan yang baik.

“Pasti ada pembedanya. Tidak sekadar yang penting sekolah, yang penting lulus,” ingatnya.

Dihubungi terpisah, pengamat pendidikan yang juga Founder of Pendidikan Karakter Education Consulting, Doni Koesoema mengamini, pendidikan karakter merupakan suatu sistem pendidi­kan yang bertujuan untuk mena­namkan nilai-nilai kepribadian tertentu kepada peserta didik.

Hal ini harus dimulai sejak anak usia dini karena dapat ber­langsung di lingkungan rumah, sekolah dan lingkungan sekitar, dengan menggunakan berbagai media pembelajaran.

Sayangnya, hingga kini ketimpangan atas kualitas dan fasilitas pendidikan yang ada di kota dengan daerah masih sangat besar.

“Coba saja lihat, bagaimana kondisi sekolah di daerah? Jauh berbeda dengan sekolah yang ada di kota,” katanya, kepada Rakyat Merdeka.

Padahal, pendidikan bukan hanya ditujukan untuk kalangan mampu saja. Tapi, untuk seluruh lapisan masyarakat.

Baca juga : Persebaya Siap Setop Keperkasaan Juku EJa

Karenanya, pemerataan akses pendidikan harus menjadi con­cern Pemerintah.

“Pendidikan bukan hanya untuk kaum elite. Bukan untuk yang tinggal di kota-kota besar saja. Semua lapisan masyarakat harus bisa mengakses pendi­dikan, termasuk yang ada di daerah,” cetusnya.

Menurutnya, sekolah yang kualitasnya bagus tidak hanya dilihat dari segi fasilitas yang tersedia. Namun, juga mutu dari kurikulum yang diterapkan di sekolah tersebut.

“Sekolah yang bagus kualitas­nya, pasti punya kurikulum yang bagus juga. Sesuai dengan minat dan karakter peserta didiknya,” tutur dia.

Di samping itu, masalah pen­didikan juga masih erat kaitan­nya dengan faktor ekonomi suatu keluarga.

Dari pantauan Rakyat Merdeka, tingginya biaya sekolah, bahkan sudah ada di tingkat pre­school atau pendidikan anak usia dini (PAUD), sehingga membuat geleng-geleng kepala.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.