Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jokowi Beri Waktu 2 Hari Cari Solusi

Plumpang Zona Bahaya, Tak Bisa Ditinggali Warga

Senin, 6 Maret 2023 07:50 WIB
Presiden Jokowi bersama Ibu Iriana, Menteri BUMN Erick Thohir dan rombongan mengunjungi para korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, di tenda pengungsian, Minggu (5/3). (Foto: Setpres)
Presiden Jokowi bersama Ibu Iriana, Menteri BUMN Erick Thohir dan rombongan mengunjungi para korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, di tenda pengungsian, Minggu (5/3). (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari kedua pasca kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Presiden Jokowi tiba di lokasi. Selain menemui para korban terdampak kebakaran, Kepala Negara juga memberikan instruksi tegas kepada Menteri BUMN Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI, Heru Budi Hartono untuk mencari solusi dalam waktu 2 hari. Mengingat Plumpang yang masuk zona bahaya, tak bisa dibiarkan berlama-lama ditinggali warga.

Dalam kunjungannya, Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana. Selain Erick dan Heru Budi, turut hadir Menko PMK Muhadjir Effendi dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati.

Kehadiran Jokowi, menjadi semangat tersendiri bagi para korban. Wajah-wajah yang sebelumnya nampak murung, mendadak semangat, menyambut kehadiran rombongan. Tak ada jarak, antara para pengungsi dan Jokowi. Bahkan, Iriana terlihat asyik, menghibur anak-anak di tenda BNPB.

Usai berdialog dan memberikan bantuan kepada para korban, Jokowi menyampaikan dua hal. Pertama, belasungkawa kepada korban. Kedua, perintah ke Erick dan Heru untuk mencari solusi, agar Depo Pertamina Plumpang tidak terlalu dekat dengan masyarakat.

"Karena ini memang zona yang bahaya, tidak bisa lagi ditinggali, tetapi harus ada solusinya. Bisa saja Plumpang-nya digeser ke reklamasi, atau penduduknya yang digeser, direlokasi. Saya kira nanti akan diputuskan oleh Pertamina dan Gubernur DKI," ujar Presiden.

Baca juga : GMC Sosialisasi Upaya Pengentasan Stunting Di Bogor

Bukan hanya di Plumpang, instruksi ini berlaku di seluruh objek vital nasional lainnya. Presiden meminta zona-zona berbahaya harus dievaluasi, karena menyangkut nyawa manusia. "Tadi sudah saya sudah perintahkan semuanya mengenai itu, ya," cetusnya.

Tak ingin berlama-lama. Presiden memberi waktu Erick dan Heru paling lambat dua hari untuk mencari solusi. Karena pemukiman di sekitar Depo Pertamina Plumpang seharusnya dijadikan zona air untuk melindungi dari objek vital yang di dalamnya terdapat barang-barang berbahaya terhadap masyarakat.

Jokowi bahkan menjelaskan salah satu programnya saat menjadi gubernur DKI Jakarta. Yakni, membuat sungai di sekitar Depo Pertamina Plumpang. Namun, diakuinya, hal itu belum sampai pada titik mencarikan solusi bagi penduduk.

"Tanah Merah ini kan padat dan penuh. Saya kira keamanan, keselamatan masyarakat, harus menjadi titik yang utama. Apakah deponya yang digeser? Apakah nanti masyarakatnya yang digeser? Kalau digeser, tanahnya di mana? Tapi harus segera ditemukan solusinya, ya," pinta Jokowi.

Mendapati perintah itu, Erick, Heru, dan Nicke langsung menggelar rapat di Plumpang. "Ini mau rapat di sana. Ini rapat langsung," kata Erick, bergegas. Nicke pun membenarkan bahwa rapat digelar di lokasi tak jauh dari lokasi peninjauan Presiden.

Baca juga : Kampus Mengajar Jadi Solusi Pengembangan Kompetensi Dasar Mahasiswa

Kata Erick, perlu kolaborasi lebih lanjut antara Pemerintah pusat dan daerah agar kejadian yang menewaskan 19 orang ini tidak terulang. BUMN akan mengkaji dari sektor safety depo BBM karena ini bagian dari objek vital negara.

Ketua Umum PSSI ini juga berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh objek vital nasional (obvitnas) yang dikelola BUMN. Erick menilai perlunya sinkronisasi tata ruang secara bersama terkait obvitnas.

"Buffer zone yang ideal menjadi sebuah keharusan bagi setiap aset vital yang dimiliki BUMN. Kita lihat kondisi saat ini, banyak buffer zone obvitnas, baik yang dikelola BUMN atau bukan, itu sangat tipis dan begitu dekat dengan permukiman penduduk," tutur Erick.

Senada dengan Erick, Heru memastikan pihaknya akan melakukan diskusi lanjutan terkait solusi jangka panjang agar peristiwa kebakaran tidak terulang. Apalagi, pesan Presiden sangat tegas, mengutamakan keamanan dan keselamatan masyarakat. "Oleh karena itu, evaluasi akan dilakukan untuk meninjau kembali zonasi serta langkah ke depan," katanya.

Sebelumnya, Wapres Maruf Amin yang juga sudah berkunjung ke lokasi kebakaran, menyampaikan hal serupa. Wapres berharap, Depo Pertamina Plumpang direlokasi ke kawasan pelabuhan. Sementara, daerah sekitar depo ditata ulang agar lebih baik, aman, dan memenuhi persyaratan sebagai salah satu daerah ibu kota.

Baca juga : Ogah Beli Tiket Tambahan, Balita Ditinggal Di Bandara

Siapa yang harus direlokasi? Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi mengatakan, di sekitar Depo Pertamina Plumpang, telah menjadi kawasan padat penduduk. Sehingga, lebih tepat jika Depo Plumpang yang dipindahkan.

"Dengan kondisi semacam itu, yang paling tepat dipindahkan, ya deponya. Meski kawasan itu, misal benar tanahnya milik Pertamina, tapi kan nggak serta merta bilang: kamu harus pergi. Nggak semudah itu," ulas Fahmy.

Sebagai depo yang memasok BBM di kawasan Jabodetabek, Tanjung Priok bisa dipertimbangkan sebagai lokasi depo yang baru. Lagipula, karena dekat dengan laut, Pertamina tak perlu membangun pipa yang berisiko dalam penyaluran BBM.

Selain juga, Depo Pertamina yang baru berdekatan dengan sumber air, bisa dijadikan sebagai instrumen mitigasi. "Contohnya, kemarin. Api cepat karena di dalam itu tidak ada resapan air yang mendinginkan atau juga digunakan untuk pemadam kebakaran. Kalau di Priok saya kira ada," pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.