Dark/Light Mode

Beda Dengan Firli Bahuri, Fahri Hamzah Sebut KPK Era Abraham Samad Seperti LSM

Kamis, 16 Maret 2023 13:42 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelum Firli Bahuri, yakni era Abraham Samad cs, sudah seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang membela kepentingan segelintir orang. KPK juga bak lembaga superbody, yang tak dapat tersentuh apa pun.

Hal ini disampaikan Fahri dalam diskusi daring yang diselenggarakan oleh Jakarta Journalist Center dengan tema "Sejarah Hitam KPK; Kriminalisasi, Pembiaran, dan Penjegalan?".

Diskusi tersebut dihadiri ratusan peserta yang berasal dari 11 provinsi di seluruh Indonesia, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara Barat, Aceh hingga Maluku.

Baca juga : KPK: Kedatangan Firli Bahuri Ke Rumah Lukas Enembe, Sesuai Pasal 113 KUHAP

"KPK dulu oleh teman-teman kita dijadikan LSM untuk menjadi jagoan untuk melawan pemerintah dan lawan politiknya," kata Fahri, Rabu (15/3).

Fahri mengapresiasi Ketua KPK Firli Bahuri yang saat ini berani bertindak rasional. Tidak seperti KPK sebelumnya, yang justru kerap berfiksi tentang korupsi.

"Sebabnya kritik ke KPK yang selama ini tidak berani dialkukan masyarakat bersumber dari KPK lama, yang kerap berfiksi tentang korupsi. KPK sekarang lumayan lebih baik," ujarnya.

Baca juga : Di Depan Forum Rektor, Mahfud Sebut Bung Karno Adalah Santri

Selama ini, kata Fahri, Firli kerap diserang oleh para petinggi KPK sebelumnya. Dia mengapresiasi sikap Firli yang tidak dendam, dan fokus ke peningkatan kerja KPK.

"Firli nggak niat balas dendam walau diserang luar biasa, tapi dia tak ingin merusak institusinya. Saya usul agar KPK jangan jadi institusi balas dendam," kata dia.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini juga mengapresiasi sikap Firli yang tidak ingin terlihat menonjol sebagai pahlawan pemberantasan korupsi. Hal ini yang tidak ditemui di pimpinan KPK sebelumnya, yang selalu ingin terlihat bak jagoan.

Baca juga : Ogah Ngekor Paman Sam, Jepang Bakal Hadir Di G20

"Nggak ada jagoan dalam lembaga negara ini, nggak ada lembaga privat. Lembaga penegakan hukum enggak bisa jadi jagoan, semua harus berkoordinasi sehingga dapat membangun sistem yang baik secara bersama," tegasnya.

Sekadar informasi, hadir juga dalam diskusi daring tersebut mantan Ketua Komisi III DPR RI Gede Pasek Suardika, Direktur Eksekutif LSAK Ahmad A. Hariri dan Direktur KPK Watch Indonesia Yusuf Sahide. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.