Dark/Light Mode

Dihidupkan Lagi Oleh Fahri Hamzah

Capres Nol Persen Seperti Pungguk Merindukan Bulan

Rabu, 8 Desember 2021 07:35 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Syarat usung pasangan calon presiden dan wakil presiden mau coba diutak-atik lagi. Kali ini yang punya gagasan dan mau hidupkan agar ambang batas nyapres dihapus adalah Fahri Hamzah. Apakah akan berhasil? Melihat kembali putusan Mahkamah Konstitusi (MK), rasanya berharap capres 0 persen bagai pungguk rindukan bulan.

Selama ini, aturan ambang batas nyapres sebesar 20 persen kursi legislatif atau 25 persen suara sah secara nasional memang menuai banyak penolakan. Sudah sering MK menerima pengajuan gugatan agar syarat nyapres itu dihapus. Namun berkali-kali juga, MK menolak gugatan tersebut.

Baca juga : Jokowi Heran, Senayan Sekarang Kok Pada Diam

Kini, menjelang Pemilu 2024, aturan ambang batas kembali dipersoalkan Fahri Hamzah. Alasanya, adanya ambang batas itu telah membatasi tokoh-tokoh di daerah memiliki peluang maju menjadi capres.

“Putra putri bangsa ini harusnya difasilitasi untuk tampil ke kancah nasional sebagai Presiden mendatang,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini dalam keterangan tertulis, kemarin.

Baca juga : Cakupan Vaksinasi Di Victoria Tembus 80 Persen, Melbourne Longgarkan Prokes

Dengan dihapusnya ambang batas presiden, kesempatan tampil jadi capres bukan hanya untuk orang yang ada di Jakarta atau di Pulau Jawa saja, tetapi seluruh wilayah, seperti Papua, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali, NTT, Tidore dan lain-lain.

Waketum Partai Gerindra, Ferry Juliantono bahkan tidak lagi berwacana. Dia sudah mengajukan gugatan ke MK untuk menghapus soal presidential threshold. Dalam gugatan itu, Ferry menggandeng pakar hukum tata negara, Refly Harun.

Baca juga : Hasto: Nama Capres Full Di Tangan Mega

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai aturan presidential threshold memang merugikan rakyat. Namun kata dia, sulit untuk menghilangkan aturan ini. Mayoritas parpol besar sepertinya tak ingin menghilangkan aturan ini. Sementara MK pun tampaknya tak bisa diharapkan.

Di dunia maya, banyak warganet yang berharap ambang batas nyapres di Pilpres 2024 benar-benar dihapuskan. “Hapuskan presidential threshold, kali ini pilpres ingin banyak pilihan calon yang berkualitas bukan oligarki politik lagi yang naik,” ujar @margo_siswadi. “iyes, yang muncul pasangan hasil kompromi bisa ketebak, die lagi die lagi,” timpal @aagunawan_. “OTW GOLPUT,” samber @syehsahab. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.