Dark/Light Mode

Cegah Stunting, BPIP Kerahkan Paskibraka

Rabu, 22 Maret 2023 07:26 WIB
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi. (Foto: Ist)
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi menyampaikan, pihaknya siap mengerahkan kekuatan paskibraka dan purnapaskibraka yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk membantu mengampanyekan #CukupDuaTelur.

Hal itu disampaikan Prof Yudian di acara peluncuran Program #CukupDuaTelur Semesta Mencegah Stunting di Jakarta, Selasa (21/3). #CukupDuaTelur merupakan program yang diluncurkan BKKBN dalam upaya pencegahan stunting di Indonesia.

Menurut Yudian, para paskibra berperan sebagai role model di tengah lingkungan masyarakat. “Kami gerakkan Paskibraka untuk berperan lebih. Bukan hanya bertugas saat upacara bendera saja, melainkan menjadi Duta Pancasila yang tanggap terhadap permasalahan di lingkungannya," kata Yudian. 

Baca juga : Gelar Bimtek Kepamongan, BPIP Cetak Paskibraka Berkarakter Pancasila

Dia menyampaikan, sasaran pencegahan stunting adalah generasi muda saat ini. Karena itu, BPIP akan menggerakkan Paskibraka untuk menjelaskan stunting kepada kawan-kawannya di sekolah-sekolah sebagai tokoh milenial yang responsif terhadap masalah yang dihadapinya.

Upaya lain yang sudah dilakukan BPIP dalam pencegahan stunting, pada tataran internal telah berkomitmen dan siap menjadi kakak, ibu, dan bapak asuh yang terjun ke lapangan memberi edukasi. Kemudian mengajak masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat, membangun keluarga sebagai komunitas terkecil dari bangsa Indonesia.

Mantan Rektor UIN Yogyakarta ini juga mengajak kampus-kampus dan mahasiswa untuk turut serta ambil bagian sebagai agen perubahan dengan terjun ke lapangan, melakukan sosialisasi dan edukasi terkait stunting dan pencegahannya.

Baca juga : Gaduh Berhenti Di Bulan Puasa?

Salah satunya dengan upaya-upaya inisiasi mengonsumsi protein hewani yang baik bagi perkembangan otak manusia, seperti telur dan ikan. “Saya mengajak kampus-kampus dan adik-adik mahasiswa, melalui program KKN, kami bisa kerja sama dengan BKKBN, dengan BPIP untuk melaksanakan KKN tematik pencegahan stunting," pesannya.

Anggota Komisi IX DPR, Krisdayanti mengungkapkan, dirinya bersama 50 anggota Komisi IX konsen terhadap masalah stunting dengan sosialisasi, komunikasi, dan edukasi yang kerap dilakukan di daerah-daerah pemilihan. 

“Sebagai seorang ibu dan nenek, saya juga memiliki tanggung jawab untuk memberi kualitas hidup yang baik kepada anak dan cucu. Sebagai wakil rakyat, saya bersama Komisi IX dan mitra kerja berkomitmen bergotong royong menuntaskan persoalan stunting di Indonesia dengan target penurunan hingga 14 persen pada tahun 2024," ungkapnya.

Baca juga : Cegah Aksi Teror Serupa Astana Anyar, BNPT Bangun Kesiapsiagaan Masyarakat Kota Bandung

Pada kesempatan yang sama, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengungkapkan Indonesia Emas 2045 akan sulit tercapai jika generasi di bawah mengalami stunting alias gagal tumbuh (fisik) dan gagal berkembang. "Stunting itu pasti pendek, tapi pendek belum tentu stunting. Cirinya, kemampuan intelektualnya tidak bisa bersaing. Orang stunting kurang beruntung, biasanya pada hari tuanya kena penyakit serangan jantung, tekanan darah, dan kencing manis," ungkap Hasto.

Saat ini, prevalensi stunting di Indonesia masih mencapai 21,6 persen. Angka tersebut di bawah 2021 dengan prevalensi 24,4 persen.

Presiden Jokowi menargetkan prevalensi angka stunting turun ke angka maksimal 14 persen pada 2024 mendatang. Angka tersebut dapat dicapai jika hingga akhir tahun 2023 angkanya bisa mencapai 17 persen.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.