Dark/Light Mode

Sayangkan Unjuk Rasa Di UMMAD

Muhammadiyah Ajak Semua Pihak Kedepankan Tabayun Dan Dialog

Sabtu, 25 Maret 2023 15:47 WIB
Foro: Ist.
Foro: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) menyayangkan adanya aksi unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Madiun (BEM UMMAD).

Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menilai, persoalan tersebut dinilai bisa diselesaikan dengan dialog bersama pimpinan universitas secara baik-baik.

Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah mengaku juga sudah mempelajari semua tuntutan dan isu yang berkembang dalam aksi unjuk rasa mahasiswa UMMAD tersebut. Hasilnya, tuntutan pengunjuk rasa itu dinilai banyak yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.

Untuk itu PP Muhammadiyah mengajak semua pihak mengedepankan tabayun, atau mencari informasi sejelas-jelasnya dan berdialog.

Baca juga : Peringatan Kiai Said Aqil Siradj Soal Pajak Bikin Semua Pihak Bergerak

Ketua PP Muhammadiyah, KH Dahlan Rais menjelaskan, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah telah menunjuk Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sebagai universitas pembina di Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) Madiun.

Juga, menunjuk Rektor UMS, Sofyan Anif untuk memimpin sementara di UMMAD.

"Yang dilakukan yakni memimpin, memperbaiki dan memajukan UMMAD. Saya lihat yang sudah dilakukan memperbaiki sarana prasarana, sistem organisasi dan pembelajaran,” kata Dahlan dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/3).

Dahlan menambahkan, dalam penugasan itu Rektor UMS tidak sendirian tetapi juga mengerahkan SDM (Sumber Daya Manusia) ke UMMAD untuk mempercepat perbaikan. Termasuk, membawa pendanaan ke UMMAD dengan pendanaan yang cukup besar.

Baca juga : Ganjar Pranowo Apresiasi Kontribusi Muhammadiyah-Aisyiyah Untuk Bangsa Dan Dunia

"Jadi tidak betul kalau dikatakan cari makan. Karena ini tugas besar dari PP Muhammadiyah. Sekali lagi ini tugas pembenahan, memastikan jalannya organisasi itu dengan baik. Pembangunan fisik sudah banyak berubah. Bukan untuk bermaksud apa-apa, semata-mata melaksanakan tugas PP memajukan UMMAD. Ini ibarat legan golek momongan. Meski momongannya itu dari penugasan PP,” tampik Dahlan.

Dahlan mengungkapkan, PP Muhammadiyah sudah dua kali memberikan tugas ke UMS untuk melakukan pembinaan kepada Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah yang butuh pembinaan.

Sebelumnya UMS melakukan pembinaan dalam mendirikan UMKT (Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur).

"Alhamdulillah berkembang sangat bagus sekarang," tuturnya. Menurut Dahlan Rais, dalam catatan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA) terbagi dalam tiga kategori.

Baca juga : Sebelum Pelaksanaan Muswil, Muhammadiyah DKI Jakarta Gelar Silaturahmi dan Dialog

Yaitu, perguruan tinggi yang pesat dalam berkembang, lalu perguruan tinggi yang lambat dalam berkembang dan ketiga perguruan tinggi yang cenderung stagnan atau redup.

"Ada 173 PTMA, kategorinya beda-beda. Lha UMMAD ini masuk dalam kategori stagnan atau redup. Maka butuh pembinaan agar cepat dilakukan perbaikan sehingga bisa lekas berkembang dengan baik," ungkap Dahlan.

Sementara itu Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Khudzaifah Dimyati mengatakan, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menilai telah banyak yang dilakukan kepemimpinan baru Rektor UMMAD.

Yaitu, pada aspek Sumberdaya Manusia (SDM), Sarana dan Prasarana, Sistem Administrasi Organisasi dan pembenahan pembenahan lain.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.