Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Erick Siap Jalankan Amanah Presiden, Indonesia Jangan Sampai Dikucilkan

Jumat, 31 Maret 2023 20:29 WIB
Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (31/3). (Foto: Dok. PSSI)
Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (31/3). (Foto: Dok. PSSI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan kesiapannya, untuk menjaga amanah yang dititipkan Presiden Jokowi, usai pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 pada Rabu (26/3) malam.

Erick yang akan menghadiri undangan FIFA Council dalam waktu dekat, dipastikan berusaha semaksimal mungkin. Agar Indonesia tidak dikucilkan oleh FIFA.

Saat ini, FIFA tengah mempelajari dan mempertimbangkan sanksi untuk Indonesia.

Baca juga : Erick Terima 2 Perintah Dari Jokowi, Jangan Sampai Indonesia Dikucilkan Dari Sepak Bola Dunia

"Sanksi terberat setelah pembatalan Piala Dunia U-20 adalah kita tidak bisa berkompetisi secara maksimal di seluruh dunia. Baik sebagai tim nasional atau klub. Ini akan menjadi sebuah kemunduran buat sepak bola Indonesia," kata Erick dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (31/3).

"Dengan jumlah anggota yang mencapai 216 dari berbagai negara, Presiden meminta saya untuk kembali melobi FIFA, agar kita tidak dikucilkan dari peta persepakbolaan dunia," jelasnya.

Erick berharap, hubungan baik dengan FIFA, termasuk keterlibatan organisasi tersebut dalam program transformasi sepak bola nasional, diharapkan menjadi pertimbangan dalam memberikan sanksi kepada Indonesia.

Baca juga : Bamsoet: Indonesia Tak Boleh Jadi Negara Gagal

"Hanya saja, kita harus sadar. Apalagi, kita juga pernah kena sanksi dikucilkan dari FIFA, pada tahun 2015. Waktu itu, saya bukan siapa-siapa. Bukan menteri. Bukan juga pengurus PSSI. Tapi, Presiden meminta saya melobi ke FIFA. Hasilnya, sanksi dicabut pada tahun 2016," ungkap Erick. 

Sama seperti seluruh pecinta sepak bola nasional, Erick berharap FIFA tidak memberikan sanksi kepada Indonesia.

"Sanksi itu berat. Kita menjadi sendiri. Tidak bisa melakukan pertandingan, pembinaan wasit, usia muda. Tanpa harapan masa depan. Apalagi, sepak bola menjadi mata pencaharian banyak orang. Banyak sekali turunannya dalam industri olahraga sepak bola," pungkasnya. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.