Dark/Light Mode

24 Napiter Ikrar Setia NKRI, Kepala BNPT: Tinggalkan Ajaran Kekerasan

Kamis, 4 Mei 2023 19:05 WIB
Pembacaan Ikrar Setia ke NKRI yang dilakukan 24 napiter, di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Terorisme (Lapsuster) Kelas II B Sentul, Bogor, Rabu (3/5). (Foto: Dok. BNPT)
Pembacaan Ikrar Setia ke NKRI yang dilakukan 24 napiter, di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Terorisme (Lapsuster) Kelas II B Sentul, Bogor, Rabu (3/5). (Foto: Dok. BNPT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebanyak 24 narapidana terorisme (napiter) mengucapkan Ikrar Setia terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Terorisme (Lapsuster) Kelas II B Sentul, Bogor, Rabu (3/5). Hal ini diharapkan benar-benar sebagai upaya untuk meninggalkan ajaran-ajaran kekerasan.

“Kita berharap, saudara-saudara kita (napiter) yang mengikuti ajaran-ajaran tentang kekerasan dilakukan pembinaan dalam bentuk program deradikalisasi, sebagai upaya untuk mulai meninggalkan cara-cara kekerasan dalam menjalankan kehidupannya. Itu yang paling penting,” ucap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Prof Rycko Amelza Dahniel.

Rycko menjelaskan, Indonesia adalah negeri yang dibangun dari berbagai perbedaan yang disatukan dalam NKRI. Dia menegaskan, berbeda adalah suatu keniscayaan. Perbedaaan itu jika dipersatukan akan menjadi sebuah kekuatan, tanpa menggunakan kekerasan.

“Sedangkan ideologi terorisme ini menggajarkan kekerasan, menebarkan rasa takut, seperti di sebuah penyakit dalam kehidupan sosial kita, penyakit sosial. Oleh undang-undang dikatakan sebagai sebuah kejahatan yang serius,dan bahkan beberapa konvensi-konvensi internasional mengatakan bahwa kejahatan ini menyebabkan penderitaan yang luar biasa, extraordinary crime,” ujar mantan Kepala Lembaga Pendidikan dan Lathan (Kalemdiklat) Polri ini. 

Baca juga : Hari Pertama Idul Fitri, 71 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Menurut alumni Akpol tahun 1988 ini, ideologi terorisme telah merobek dan merusak rasa kemanusiaan yang tidak bisa menerima perbedaan, menyebarkan rasa takut kepada seluruh umat manusia, mau menang sendiri dengan menggunakan berbagai cara-cara kekerasan untuk mencapai tujuannya seperti itu. Ideologi kekerasan yang dianut teroris ini tidak sesuai dengan ideologi yang ada di Indonesia, yaitu ideologi Pancasila.

"Ideologi Pancasila dibangun atas unity of diversity, kita bisa bersatu dari berbagai perbedaan. Karena negeri Indonesia ini dibangun dari berbagai perbedaan untuk membentuk suatu negara. Itulah yang disebut dengan nilai-nilai kebangsaan,” kata mantan Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri ini.

Oleh karena itu, pembekalan materi wawasan kebangsaan, wawasan keagamaan, dan wawasan kewirausahaan juga ikut diberikan terhadap para napiter di BLK tersebut. Tujuannya, agar para napiter setelah keluar dari Lapsuster Kelas II B Sentul bisa berkarya, berusaha, dan menyejahterakan keluarganya. Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder seperti Kepolisian, Densus 88, Kejaksaan dan juga lembaga dari berbagai kementerian yang telah mendorong untuk mendukung kegiatan Latihan Kerja di BLK tersebut.

“Karena ini adalah usaha bangsa kita di bawah arahan bapak Presiden bahwa kita ingin meningkatkan kualitas hidup mereka semuanya. Bukan hanya dilakukan pemberian hukuman vonis, akan tetapi lebih daripada itu, kita juga ingin meningkatkan kesejahteraan mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka,” ujarnya. 

Baca juga : Kepala BP2MI Ajak Perang Semesta

Rycko berharap, para napiter yang telah melepas bai’atnya benar-benar dilepas dari hati, bukan karena mengharapkan remisi atau pembebasan bersyarat. “Mari kita jaga kehidupan yang damai, kehidupan Indonesia damai, saling menyayangi antara satu dengan yang lainnya. Manusia menyayangi manusia yang lainnya, manusia menghormati manusia yang lain, dan manusia yang melindungi serta menjaga manusia yang lain,” serunya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkum HAM Jawa Barat Kusnali megungkapkan, pengucapan Ikrar Setia NKRI yang dilakukan 24 napiter dari Lapsuster Kelas II B Sentul ini sebagai wujud keberhasilan program pembinaan yang dilakukan lembaga pemasyarakatan dan juga dukungan kolaborasi dari BNPT, Densus 88/Anti Teror Polri, Kesbangpol dan Forkopimda. Semua stakeholder ikut andil sehingga program pembinaan ini bisa berjalan 

“Ada tiga kata kunci program keberhasilan dalam program pembinaan. Pertama, narapidana. Kedua, petugas. Ketiga, masyarakat atau stakeholder. Kalau ketiga komponen ini ikut bekerja sama dan berkolaborasi satu tujuan, Insya Allah program pembinaan akan berjalan dengan maksimal,” ujar Kusnali.

Salah satu napiter yang turut serta mengucapkan Ikrar Setia NKRI, Dudi Iskandar, memberikan testimoninya. Ia mengatakan, selama menghuni Lapas Kelas II B Sentul seperti berada di rumah sendiri. Karena petugas yang sangat rendah hati dan memanusiakan dirinya sebagai warga negara. 

Baca juga : GBB Dan APINDO Sepakat Tingkatkan Serapan Tenaga Kerja

“Selama di sini saya diberikan pembinaan baik dari sisi keagamaan yang disampaikan para alim ulama di Bogor ini. Kemudian juga diberikan wawasan kebangsaan yang menyadarkan saya betapa pentingnya untuk menjaga kesatuan dan kesatuan Republik Indonesia ini di tengah keberagaman yang sebetulnya sangat rentan terjadinya perpecahan,” ujar Dudi.

Pembacaaan Ikrar Setia NKRI yang dilakukan terhadap 24 napiter ini dipandu Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen Pol. R Ahmad Nurwakhid. Pejabat BNPT yang turut hadir dalam acara tersebut yakni Sekretaris Utama (Sestama) Bangbang Surono, Deputi bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi, Mayjen TNI Nisan Setiadi, Kepala Biro Umum, Marsma TNI Fanfan Infansyah, Kepala Biro Perencanaan, Hukum dan Humas, Brigjen TNI Roedy Widodo, Kasubdit Binad Lapsuster Kolonel Inf. Kurniawan, Kabag Hukum dan Humas Kombes Pol Astuti Idris, dan tamu undangan lainnya dari stakeholder terkait.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.