Dark/Light Mode

Pj Bupati Muba Serius Cegah Stunting Dan Hapus Kemiskinan Ekstrem

Jumat, 5 Mei 2023 22:30 WIB
Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud. (Foto: Istimewa)
Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menggelar Rapat Koordinasi Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dan Konvergensi Stunting Tahun 2023, bertempat di Ruang Rapat Serasan Sekate, Jumat (5/5).

Pada kesempatan tersebut, Kepala Bappeda Kabupaten Muba Sunaryo SSTP MM dalam laporannya menyampaikan bahwa Rapat Koordinasi ini dilaksanakan atas dasar Instruksi Presiden Nomor 04 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, yang didalamnya terdapat amanat untuk menghapus kemiskinan ekstrem dengan target nol (0) persen pada tahun 2024.

Sunaryo menambahkan, tujuan dilaksanakannya kegiatan Rakor ini adalah untuk menyamakan persepsi terkait perumusan data pusat, penerima manfaat program yang didasarkan pada Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Muba dari Tahun 2010-2022 terus menunjukkan tren menurun. Pada tahun 2022,dengan luas wilayah 14.265,96 km2 (15 persen dari luas Provinsi Sumsel) dan jumlah penduduk lebih dari 600 ribu jiwa.

Baca juga : Pj Bupati Muba Terima Anugerah Asosiasi LPPL Radio Dan Televisi Indonesia

"Persentase penduduk Miskin di Kabupaten Muba menempati urutan ke-3 setelah Kabupaten Muratara (18,45 persen) dan Kabupaten Lahat (15,61 persem) yaitu sebesar 15,19 persen," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muba dr Azmi Dariusmansyah MARS menyampaikan, Dinkes telah melakukan intervensi spesifik dan sensitif serta konvergensi program/kegiatan dalam mencapai penurunan prevalensi stunting (14 persen pada tahun 2024).

Ini sesuai dengan lokus yang telah ditetapkan (SK Bupati Nomor 308/KPTS/Bappeda/2022 tentang penetapan desa lokasi fokus intervensi penurunan stunting yang terintegrasi di Kabupaten Muba 2023) serta menggunakan data e-PPGBM atau analisa situasi untuk mengintervensi keluarga berisiko stunting.

Lanjut Azmi, Pemkab Muba melalui Dinkes telah dilaksnakan program percepatan intervensi keluarga berisiko stunting melalui program Muba Peduli Stunting.

Baca juga : Kasus Suap Bupati Meranti, KPK Cegah 4 Orang Ke LN

Salah satu kegiatan pada program Muba Peduli Stunting adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbasis pangan lokal untuk ibu hamil KEK dan balita gizi kurang termasuk stunting, baik tingkat kabupaten ataupun desa yang kemudian dikenal dengan nama Bunda AS atau (Bunda Anak Sehat).

"Bimbingan dan pendampingan anak stunting. Pemberian makanan tambahan (PMT) berbasis kearifan lokal lebih efektif memperbaiki keluarga dan masyarakat dalam mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang yang disertai dengan konseling gizi dan pendampingan. Selain lebih efektif PMT akan menstimulasi kesinambungan pemberian makanan bergizi di masyarakat," ujarnya.

Dalam arahannya, Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Para Kepala OPD, Camat dan Stakeholder lainnya yang terlibat dalam Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Muba dalam menanggulangi kemiskinan di Tahun 2022, sehingga Angka Kemiskinan di Tahun 2022 mengalami penurunan.

Sejalan dengan hal tersebut, angka Stunting Kabupaten Muba Tahun 2021 dan 2022 mengalami penurunan, dari 23,0 persen menjadi 17,7 persen.

Baca juga : El Nino Di Depan Mata, Luhut Minta Semua Pihak Bersiap Hadapi Kondisi Ekstrem

Namun demikian, capaian tersebut tidak serta merta membuat berpuas diri dalam upaya menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat di Kabupaten Muba.

"Mengingat target angka kemiskinan Kabupaten Muba tahun 2023 yaitu 1 persen dan untuk Tahun 2024 angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Muba ditargetkan menjadi 0 persen yang juga merupakan target nasional," bebernya.

Lebih lanjut, Apriyadi mengajak seluruh rekan-rekan OPD selaku Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah, untuk bersama-sama menurunkan angka kemiskinan.

"Saya titip kepada rekan-rekan di kecamatan untuk optimalkan peran perangkat desa dan kelurahan, untuk mengoptimalkan peran RT-nya, terutama dalam ngecek atau memvalidasi kembali data real kemiskinan yang ada di desa dan kelurahan," pinta Apriyadi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.