Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kemenkes Cek Makanan Dan Hunian Jemaah Haji Di Arab Saudi

Sabtu, 27 Mei 2023 21:36 WIB
Petugas haji Indonesia mengecek makanan jemaah haji di Arab Saudi
Petugas haji Indonesia mengecek makanan jemaah haji di Arab Saudi

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjamin pemondokan dan makanan jemaah haji memenuhi syarat kesehatan. 

“Kami berupaya mendekatkan jemaah haji pada pelayanan yang sifatnya tidak hanya kuratif dan rehabilitatif, namun juga yang sifatnya preventif. Harapannya, jemaah haji kita sehat dan dapat beribadah dengan lancar,”ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo dikutip laman kemenkes, Sabtu (27/5).

Tim sanitasi dan pengawasan makanan bertugas melakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) baik di katering maupun pemondokan jemaah haji. 

Inspeksi kesehatan ini merupakan bentuk upaya preventif atau pencegahan penyakit yang disebabkan oleh faktor lingkungan. IKL berupa pengamatan dan pemeriksaan langsung terhadap media lingkungan meliputi standar suhu, udara, pencahayaan ruangan, kebersihan lingkungan, dan pengolahan limbah.

Baca juga : Ini Sebaran 108 Hotel Jemaah Haji Indonesia Di Makkah

Pemondokan jemaah haji diperiksa dari segi bangunan dan fasilitas pemondokan, pencahayaan dan ventilasi, penyediaan air bersih, air limbah dan tempat sampah, toilet, serta pengendalian vektor.

“Seluruh hotel kami periksa dengan mengambil beberapa sampel kamar jemaah. Temuan dari inspeksi akan kami laporkan kepada pimpinan penyelenggaraan haji untuk dievaluasi,” kata Liliek.

Selain tempat tinggal, pengawasan terhadap makanan yang dikonsumsi jemaah haji juga sangat penting. Jika penyediaan makanan tidak diperhatikan dengan baik, maka bisa membuat jemaah haji berisiko mengalami gangguan kesehatan.

Pengawasan makanan jemaah haji dilaksanakan untuk memastikan makanan yang didistribusikan laik dikonsumsi jemaah haji. Sampel makanan yang akan dikonsumsi jemaah haji akan dilakukan beberapa uji. Pertama,  uji organoleptik yang meliputi pengujian rasa, bau, tekstur, dan warna.

Baca juga : Kemenhub Siapkan Pelayanan Maksimal Bagi Jemaah Haji

Dengan uji ini akan dipastikan mutu makanan melalui penerimaan indra atau uji sensori. Dalam pengujian ini dapat mendeteksi risiko kerusakan makanan, sehingga bisa dihindari sebelum dikonsumsi oleh jemaah haji.

Kedua, uji secara kimia untuk mendeteksi adanya kandungan formaldehyde dalam makanan yang dapat membahayakan konsumen. Selanjutnya, dilakukan juga pengukuran asam-basa.

Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, tim ini juga membentuk bank sample. Dengan bank sampel, sampel makanan dimungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium ulang.

Selain pada sampel makanan, dilakukan Inspeksi kesehatan lingkungan pada penyedia katering. Pengawasan dilakukan sejak penerimaan bahan baku, bahan baku disimpan, pengolahan bahan makanan, penyimpanan makanan, hingga distribusi apakah sudah sesuai dengan standar apa tidak.

Baca juga : Mbah Harun 119 Tahun, Jemaah Haji Tertua Indonesia Tiba Di Madinah

“Selain rasa makanan, kebersihan dan keamanan kandungan dari makanan tersebut juga sangat penting. Oleh karenanya, kami melakukan pengawasan mulai dari penyiapan makanan hingga distribusi,” tutur Liliek.■
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.