Dark/Light Mode

Hapus Tes SIM Angka 8

Kapolri Banjir Pujian

Jumat, 23 Juni 2023 08:00 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan arahan di upacara wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian STIK, Jakarta Selatan, Rabu 21/6. (Foto: Dok. YouTube/STIK)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan arahan di upacara wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian STIK, Jakarta Selatan, Rabu 21/6. (Foto: Dok. YouTube/STIK)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjawab keluh kesah masyarakat yang kesulitan dalam tes praktik untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi alias SIM. Kapolri pun meminta anak buahnya menghapus tes mengendarai jalur mirip angka 8 dan berjalan zig-zag. Kapolri pun banjir pujian.

Menurut Kapolri, tes angka 8 dan zig-zag memang menyulitkan. Makanya, banyak yang gagal dalam tes ini. Bukan hanya masyarakat bisa, anggota polisi juga ada yang gagal.

“Saya minta ke Kakorlantas, tolong dilakukan perbaikan. Yang namanya angka 8 itu masih sesuai atau tidak? Yang namanya melewati zig-zag itu masih sesuai atau tidak? Saya kira kalau memang sudah tidak relevan, perbaiki,” ucap Kapolri, dalam upacara wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), di Jakarta Selatan, Rabu (21/6).

Baca juga : Kasus Suap PPU, Andi Arief Kembali Dipanggil KPK

Menurut Kapolri, tes pembuatan SIM seharusnya fokus pada keselamatan para pengguna jalan, dan keterampilan berkendara. Jangan malah pembuatan SIM terkesan menyulitkan, dan ujung-ujungnya selesai di bawah meja. “Nggak tes malah lulus, ini harus dihilangkan,” tegasnya.

Pernyataan Kapolri ini langsung ditindaklanjuti anak buahnya. Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirrigident) Korlantas Polri Brigjen Yusri Yunus mengatakan, pihaknya akan mengkaji apakah praktik ujian SIM zig-zag dan angka 8 masih relevan.

“Kita akan bentuk Tim Pokja. Kami juga akan lakukan studi ke negara-negara lain, apakah tes praktik zig-zag maupun angka 8 ini masih relevan atau tidak,” kata Yusri, dalam konferensi pers di Mabes Polri, kemarin.

Baca juga : SIM Keliling Bekasi Kamis 8 Juni Hadir Di Bekasi Cyber Park

Dia menerangkan, pada dasarnya ujian teori dan praktik adalah legitimasi, kompetensi, dan keterampilan yang harus dimiliki pemohon SIM. Pemohon SIM harus memiliki keterampilan dan kompetensi untuk mencegah kecelakaan di jalan.

Yusri pun akan mengevaluasi apakah memang ujian praktik SIM terlalu sulit bagi masyarakat.

“Mungkin, jarak angka 8 ini terlalu sempit misalnya,” katanya, mencontohkan.

Baca juga : Pelatnas Asian Games, PBVSI Panggil 18 Pemain Putra

Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan memuji sikap Kapolri yang meminta jajarannya memperbaiki ujian praktik pembuatan SIM. Ia setuju dengan langkah Kapolri yang ingin memudahkan masyarakat memiliki SIM.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.