Dark/Light Mode

Galang Dana pendidikan Anak Kurang Mampu

Eksekutif Keuangan Dan Jurnalis Gelar Ketoprak Lakon Ratu Kalinyamat

Sabtu, 1 Juli 2023 12:17 WIB
Komunitas masyarakat keuangan, perbankan, BUMN, akademisi, hingga anggota DPR dan jurnalis senior menyajikan Pagelaran Ketoprak Jurnalis di Gedung Kesenian Jakarta GKJ, Jakarta, Jumat (30/6). (Foto: Ist) 
Komunitas masyarakat keuangan, perbankan, BUMN, akademisi, hingga anggota DPR dan jurnalis senior menyajikan Pagelaran Ketoprak Jurnalis di Gedung Kesenian Jakarta GKJ, Jakarta, Jumat (30/6). (Foto: Ist) 

RM.id  Rakyat Merdeka - Komunitas masyarakat keuangan, perbankan, BUMN, akademisi, hingga anggota DPR dan jurnalis senior menyajikan Pagelaran Ketoprak Jurnalis di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Jakarta, Jumat (30/6),  pukul 19.00 – 21.00 WIB. Pagelaran Ketoprak Jurnalis yang disutradari oleh Aries Mukadi ini membawakan lakon “Ratu Kalinyamat: Tahta, Darah, dan Cinta”.

Pagelaran Ketoprak Jurnalis dengan lakon “Ratu Kalinyamat: Tahta, Darah, dan Cinta” ini mengandung makna mendalam di tengah masuknya tahun politik menjelang Pilpres 2024.

“Kami berharap prosesi Pilpres 2024 bisa berlangsung dengan aman, damai, jujur, dan adil. Jangan sampai berdarah-darah untuk berebut tahta,” ujar Eko B. Supriyanto, Produser Eksekutif Pagelaran Ketoprak Jurnalis “Ratu Kalinyamat: Tahta, Darah, dan Cinta”, kepada wartawan, Jumat (30/6).

Pagelaran Ketoprak Jurnalis kali ini selain menghadirkan bintang tamu pelawak Srimulat, Tessy dan Polo, juga dimainkan oleh para profesional keuangan nasional, baik dari industri perbankan, asuransi, multifinance, BUMN, akademisi, dan bahkan dari kalangan DPR serta Stafsus Presiden RI.

Mereka antara lain, Meliza M. Rusli, Dirut PermataBank, yang berperan sebagai Ratu Kalinyamat; Prof Dr. M Edhie Purnawan, Ketua Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI), yang membawakan peran Pangeran Arya Penangsang; Haryanto T Budiman, Direktur BCA, yang berperan sebagai Pangeran Sutawijaya; Antonius Widodo, Direktur BCA, yang berperan sebagai Pangeran Adiwijaya; Rudiantara, Komut Semen Indonesia (SIG), yang berperan sebagai Pangeran Adipati Kaduruwan; Fathan Subchi, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, yang berperan sebagai Pangeran Arya Jepara; dan Arif Budimanta (Stafsus Presiden RI) sebagai Pangeran Panggiri.

Turut bermain juga Donny Arsal (Dirut SIG), Chaterine Hadiman (HSBC), Anika Faisal (Bank Jago), Aviliani (Allo Bank), Lisawati (Bank Ganesha), Babay Parid (Bank Sumut), Rokidi (Bank Kalbar), Wani Sabu (BCA), Juanita A Luthan (NobuBank), Rivan A. Purwantono (Jasa Raharja), dan

Baca juga : Menanggapi Eskalasi Ketegangan Di Laut China Selatan

Krisna Widjaja (Jamkrindo), Lies Permana (Transjakarta), Evi Aviatin Ismail (Kawasan Industri Terpadu Batang), Nimmi Zulbainarni (IPB), Achmad Fajar (ITDC), Apri Susanti (Rintis Sejahtera), Benny Purnomo (InaRe), Budi Nur (LSP), dan Rijanto Witjaksono (Fibrasi).

Sementara itu, dari kalangan jurnalis senior ada Budi Setyarso (Tempo), Eko B. Supriyanto dan Karnoto Mohamad (Infobank), Maria Y. Benyamin (Bisnis Indonesia), Arifin Arsyad (Kumparan), Muchlison (Gatra), Djaka Susila (Investor), Andreas Maryoto (Kompas), Ardhian Taufik Gesuri (Kontan), Hatim Farabi (IDXChannel), dan Darto Wiryosukarto (The Asian Post).

“Selain untuk hiburan, Pagelaran Ketoprak Jurnalis ini juga menjadi ajang networking dan silaturahmi sesama pelaku jasa keuangan, direksi BUMN, asosiasi, akademisi, dan jurnalis senior, serta pemain asli Wayang Orang Bharata dan pemain ketoprak Adhi Budaya,” ujar Eko B. Supriyanto, yang juga Chairman Infobank Media Group itu.

Pagelaran Ketoprak Jurnalis ini juga merupakan sarana sosial untuk melestarikan kebudayaan tradisional ketoprak, mendukung para praktisi kesenian tradisional, serta untuk menggalang dana pendidikan bagi anak kurang mampu di bawah Yayasan Anak Asuh Kita.

“Seluruh hasil penjualan tiket akan disumbangkan ke Yayasan Anak Asuh Kita,” ungkap Eko.

Untuk itu, Eko memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para eksekutif industri keuangan, perbankan, BUMN, DPR, asosiasi, akademisi, dan para jurnalis senior yang turut mendukung pagelaran ketoprak jurnalis ini. Di tengah kesibukan sebagai profesional, mereka masih memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian kesenian tradisional Indonesia.

Baca juga : Peserta Dibekali Keahlian Cari Job Atau Buka Usaha

“Semoga pagelaran ini dapat menjadi lilin penerang bagi kesenian tradisi yang sudah lama redup,” harap Eko.

SINOPSIS: DINASTI BERLUMUR DARAH

Lakon “Ratu Kalinyamat: Tahta, Darah, & Cinta” diangkat dari sejarah kisah kepemimpinan Adipati Jepara Ratu Kalinyamat (1520-1579). Ratu Kalinyamat yang bernama asli Retna Kencana adalah putri Raja Demak Sultan Trenggana (1521-1546) dan cucu Raden Patah, pendiri Kerajaan Demak.

Kisah diawali dengan rencana Ratu Kalinyamat untuk mengirimkan bantuan 40 kapal dengan 5.000 pasukan dari Jepara, Cirebon, Banten, dan Ambon ke Malaka yang dikuasai penjajah Portugis. Namun, di saat itu juga, dia sedang menghadapi serangan Adipati Jipang Arya Penangsang.

Arya Penangsang merasa berhak menjadi Raja Demak setelah wafatnya Sultan Trenggana. Sebab, Sultan Trenggana menjadi Raja Demak setelah ayahnya, Sunan Prawata, membunuh kakaknya, Pangeran Sekar Seda Lepen, yang tak lain adalah ayahnya Arya Penangsang. Dalam perebutan tahta Demak itu, suami Ratu Kalinyamat, Pangeran Hadirin, turut tewas di tangan orang Arya Penangsang.

Maka itu, Ratu Kalinyamat memerintahkan Adipati Pajang Sutan Adiwijaya untuk menghadapi serangan Arya Penangsang. Jika berhasil membunuh Arya Penangsang, Ratu Kalinyamat berjanji akan menyerahkan Kerajaan Demak kepada Adiwijaya. Saking dendamnya, Ratu Kalinyamat bahkan sampai melakukan ritual Tapa Wudo, bertapa dengan melepaskan seluruh pakaian kerajaan, dan bersumpah belum menghentikan ritualnya itu hingga berkeramas dengan darah Arya Penangsang dan menjadikan kepalanya sebagai injakan kakinya.

Baca juga : Mall Ciputra Jakarta Kembali Gelar Festival Kuliner Pecinan

Setelah melalui pertempuran sengit, Adiwijaya berhasil membunuh Arya Penangsang. Ratu Kalinyamat pun memenuhi janjinya. Setelah berkeramas dengan darah Arya Penangsang dan menjadikan kepalanya sebagai keset, dia menyerahkan tampuk Kerajaan Demak ke Adiwijaya yang kemudian memindahkan pusat kekuasaannya di Pajang.

 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.