Dark/Light Mode

Luhut: Penindakan Itu Fungsi Terakhir KPK, Jangan Banyak Drama

Selasa, 18 Juli 2023 13:18 WIB
Foto: Fajar Elpradianto/Rakyat Merdeka
Foto: Fajar Elpradianto/Rakyat Merdeka

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, penindakan merupakan fungsi terakhir yang dimiliki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dua fungsi yang seharusnya didahulukan adalah perbaikan sistem dan pencegahan korupsi.

"Penindakan tuh terakhir. Saya ulangi ya, penindakan tuh terakhir," ujar Luhut usai menghadiri Bincang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (18/7).

Namun, Luhut menilai, masyarakat lebih memilih KPK mengedepankan fungsi penindakan ketimbang dua fungsi lainnya.

"Tapi kita semua pengen lihat penindakan aja. Emang seneng drama. Padahal yang dilakukan KPK menurut saya sangat banyak," sindirnya.

Baca juga : Puan Terus Berusaha Rangkul Demokrat

Menurut Luhut, turunnya angka penindakan yang dilakukan KPK menunjukkan sistem pencegahan korupsi berjalan dengan baik.

Tahun ini, KPK baru melakukan tiga operasi tangkap tangan (OTT). Luhut pun mengapresiasi hal tersebut.

"Kalau OTT-nya ndak ada malah lebih bagus. Berarti pencegahannya lebih baik," tuturnya.

Luhut malah heran, jika masih ada pihak yang membanggakan banyaknya OTT yang dilakukan komisi antirasuah.

Padahal OTT tidak seharusnya menjadi sebuah kebanggaan, lantaran hal itu justru menjadi indikasi adanya celah korupsi.

Baca juga : Menangkan Ganjar, Banteng Terjunkan Gibran Cs Jadi Jurkam

"Ngapain bangsa ini pamer-pamer OTT-OTT melulu, bangga lihat itu? OTT Rp 50 juta, Rp 100 juta. Kau ndak pernah cerita berapa mereka menghemat triliunan-triliunan," jelas Luhut.

Justru berkat sistem pencegahan KPK, kata Luhut, banyak anggaran yang bisa dihemat dan diselamatkan.

"Lihat penghematan, pajak kita naik 47 sekian persen. KPK itu terlibat mengaudit semua, itu hitung dong, itu berapa ratus triliun yang dihemat. Itu tidak dikerjakan oleh kantor saya sendiri, saya hanya mengorganisir semua, termasuk di dalamnya KPK," tegas Luhut.

Karena itu, Luhut mengatakan fungsi KPK di bidang pencegahan harus terus diperkuat.

Dia pun menyebut pentingnya digitalisasi dalam proses pencegahan korupsi di Indonesia, yang diklaimnya mampu menghemat duit negara hingga ratusan triliun.

Baca juga : Dukung Pendidikan Di OKI, Sekolah Sinarmas Bangun Gedung Baru

"Jadi fungsi pencegahan itu sudah bagus. Karena pencegahan bagus penindakan jadi berkurang. Jadi jangan drama-drama aja seperti yang dilihat," tutur Luhut.

"Saya pengen pencerahan saja kepada teman-teman sekalian supaya kita melihat masalah itu holistik. Jadi jangan didramatisir," tandasnya.

Luhut hari ini hadir di KPK untuk menjadi salah satu pembicara. Luhut akan bicara soal reformasi tata kelola pelabuhan. Ketua KPK Firli Bahuri juga hadir di lokasi.

Diskusi yang dihadiri Luhut ini bakal secara khusus membahas soal rapor logistik yang turun dan kaitan dengan capaian pelabuhan Indonesia menempati peringkat 20 terbaik di dunia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.