Dark/Light Mode

Sebelum Pendaftaran Capres Ditutup

Puan Terus Berusaha Rangkul Demokrat

Jumat, 14 Juli 2023 08:32 WIB
Ketua DPP PDIP Puan Maharani bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono belum lama ini. (Foto: Antara)
Ketua DPP PDIP Puan Maharani bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono belum lama ini. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani pantang menyerah mendekati Partai Demokrat agar mau berkoalisi bersama. Sebelum pendaftaran Capres ditutup pada Oktober mendatang, Puan bakal terus berusaha merangkul Demokrat.

Puan mengatakan, komunikasi antara PDIP dan Demokrat saat ini sudah mulai mencair. Tidak ada lagi "perang dingin" yang dulu sempat terjadi antar dua elite partai. Menurut Puan, pertemuannya dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menjadi pintu masuk bagi kedua partai untuk melakukan dialog politik yang lebih serius.

Namun, Ketua DPR itu menegaskan, kerja sama politik tidak hanya berlaku buat Demokrat saja. Partainya, masih membuka kemungkinan untuk bergandengan dengan partai lain yang ingin berkoalisi di Pemilu dan Pilpres 2024.

"Tidak ada yang kemudian mengatakan harus Demokrat, harus ini, harus itu, tidak. Semuanya memang kita buka komunikasinya,” ujar Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, kemarin.

Putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini mengatakan, partainya akan terus mencoba membangun kerja sama politik dengan partai lain. Dia menuturkan, pihaknya tidak pernah menutup diri dengan partai mana pun. Sebab, Indonesia membutuhkan kerja sama untuk pembangunan bangsa.

Baca juga : Ganjaran Buruh Kukuhkan Tim Pemenangan Di 50 Perusahaan Di Cirebon

Lebih lajut, Puan menilai, masih ada cukup waktu untuk menjalin kerja sama politik. Sebab, pendaftaran bakal Capres dan bakal Cawapres baru akan dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 19 Oktober 2023 sampai 25 November 2023.

“Jadi, memang semua partai itu sekarang sedang melakukan komunikasi-komunikasi intensif, apa itu informal dan formal,” katanya.

Untuk diketahui, hubungan PDIP dan Demokrat makin cair setelah Puan bertemu AHY di Hutan Kota Plataran, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada 18 Juni 2023. Bahkan, pasca pertemuan AHY dengan Puan, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat bermimpi naik kereta bareng bersama Mega dan Jokowi. Padahal, hubungan SBY dan Mega selama ini dinilai kurang baik.

Melihat hubungan antar kedua partai yang semakin baik, Kepala Bidang Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, pihaknya terus mendorong agar pertemuan SBY dan Mega dapat terlaksana. "Kita berharap ke depan bisa seperti itu dan saat ini masih terus berproses karena masing-masing punya agenda," kata Herzaky, semalam. 

Dia menjelaskan, SBY dan Mega merupakan tokoh nasional dan negarawan yang punya kekuatan politik masing-masing. Sehingga dia terus mendorong agar pertemuan keduanya bisa berlangsung dalam waktu dekat. 

Baca juga : Muslimah Ganjar Gelar Pelatihan Memasak Sup Kambing Bersama Ibu-ibu Di Jakarta

"Kami masih menunggu waktu yang tepat, karena kita masih fokus konsolidasi internal dan persiapan menjelang Pemilihan Legislatif," katanya.

Dia pun menjelaskan, pertemuan AHY dan Puan beberapa waktu lalu merupakan sikap saling menghormati dan menghargai. Soal kerja sama politik antar kedua partai, Herzaky menilai, sangat mungkin terjadi. Namun, tidak sebatas konteks Pilpres semata. 

Sebab saat ini, kedua partai mendukung Capres yang berbeda. Demokrat telah bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Anies Baswedan sebagai bakal Capres.

Sedangkan PDIP telah membangun kerja sama politik dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Perindo. Mereka mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal RI-1.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategi (TPS), Agung Baskoro menilai, kemungkinan bertemunya SBY dengan Mega makin tipis, karena saat acara Bulan Bung Karno bulan lalu, Mega merespons negatif perihal SBY. "Mega bilang, salah satu alasan dia dipilih konstituen karena ganteng," katanya, semalam.

Baca juga : Pengamat: Labih Baik Buktikan Di Pengadilan

Namun secara institusional, kata Agung, kelanjutan pertemuan antara Puan dan AHY atau PDIP dan Demokrat akan mudah terealisasi. Sebab, tidak ada beban sejarah di antara kedua tokoh muda yang kini didapuk menjadi suksesor orangtuanya di masing-masing partai.

"Apalagi, jika AHY tak terpilih menjadi Cawapresnya Anies, maka kans yang mungkin bisa terjadi bukan hanya sebatas membangun komunikasi. Namun potensi berkoalisi juga terbuka," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.