Dark/Light Mode

Minta Putin Maafkan Bos Wagner, Lukashenko: Tolong, Jangan Lenyapkan Dia

Rabu, 28 Juni 2023 16:03 WIB
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko (kanan) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Instagram)
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko (kanan) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengaku telah membujuk Presiden Rusia Vladimir Putin, agar tidak melenyapkan bos tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, atas apa yang dianggap Kremlin sebagai pemberontakan yang memicu perang saudara.

Untuk diketahui, Putin awalnya bersumpah menghancurkan pemberontakan Wagner. Dia membandingkannya dengan kekacauan masa perang, yang mengantarkan revolusi 1917, lalu memicu perang saudara.

Namun, beberapa jam kemudian, tercapai kesepakatan yang memungkinkan Prigozhin dan kawanannya pergi ke Belarus, Selasa (27/6).

Baca juga : Bisnis Penerbangan RI Bakal Makin Bergairah

"Saya paham, Putin telah membuat keputusan brutal untuk melenyapkan para pemberontak. Tapi, saya menyarankan Putin, agar tidak terburu-buru. Baiknya, kita bicara dulu dengan Prigozhin, dan para komandannya,” kata Lukashenko, seperti dikutip Reuters, Rabu (27/6).

Sampai saat ini, belum ada komentar dari Kremlin atas pernyataan tersebut.

Lukashenko, kawan lama Prigozhin sekaligus sekutu dekat Putin mengaku telah menyarankan presiden Rusia untuk berpikir ulang.

Baca juga : Diingatkan Mantan Napiter, Awas! Teroris Berkeliaran Di Dunia Maya

Dia mengingatkan, tersingkirnya Prigozhin dapat menyebabkan pemberontakan yang meluas oleh para pejuangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Lukashenko juga mengatakan, pasukannya dapat memanfaatkan pengalaman pasukan Wagner, yang kini bebas bergerak ke Belarusia.

"Ini adalah unit yang paling terlatih di ketentaraan. Kami tidak memiliki orang seperti mereka di Belarus," kata Kantor Berita Negara Belarus, BeltA, mengutip Lukashenko.

Baca juga : Menko PMK: Majukan Daerah, Jangan Sampai Terjadi Brain Drain

Setelah intervensi Lukashenko, Prigozhin menghentikan apa yang disebutnya "pawai keadilan" di Moskow, dari kota selatan Rostov-on-Don dalam jarak 200 kilometer dari ibu kota.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.