Dark/Light Mode

4 Tokoh Gembleng Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka 2023

Rabu, 19 Juli 2023 22:18 WIB
Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka 2023. (Foto: Ist)
Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka 2023. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) tingkat Nasional 2023 mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila (Diklat PIP) di Desa Bahagia, Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Depok, Jawa Barat, Selasa (18/07).

Sebelumnya, 76 putera puteri daerah terpilih ini telah diterima Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)Yudian Wahyudi, untuk selanjutnya digembleng.  Bukan hanya baris berbaris, melainkan dibekali pula dengan wawasan kebangsaan dan ideologi Pancasila. 

Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan BPIP, Tonny Agung Arifianto menuturkan, para Paskibraka adalah role model bagi generasi penerus bangsa yang diproyeksikan untuk menjadi pemimpin pada masa yang akan datang. Sebab itu, para Capaska dibekali dengan materi-materi yang sangat penting soal kebangsaan dan ideologi Pancasila dengan narasumber, para tokoh di negeri ini.

“Paskibraka ini kita bekali betul, mulai dari sejarah bangsanya, pemahaman ideologi negaranya. Sehingga nantinya bisa memberikan pembelajaran kepada komunitas di tengah-tengah mereka. Sehingga tidak cukup hanya baris berbaris saja karena kita siapkan mereka untuk menjadi Purnapaskibraka Duta Pancasila," tutur Tonny.

Baca juga : Gembleng Wasit, PSSI Matangkan Penggunaan VAR

Salah satu narasumber, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah menuturkan, pengetahuan dan pemahaman tentang historisitas Pancasila dan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia sangat perlu bagi para Capaska. Menurutnya, hal tersebut merupakan dasar pengembangan diri para calon pemimpin bangsa masa depan ini.

“Sejarah adalah hal yang sangat penting. Pidato Bung Karno berjudul Jasmerah mengandung pesan, pelajari sejarah agar tidak tergelincir dalam perjuangan Anda pada masa yang akan datang. Suatu bangsa akan bubar apabila mereka dibuat lupa dengan sejarahnya, bukan dengan pasukan perang yang besar," ungkapBasarah.

Dengan berapi-api, ia juga memantik para Capaska untuk memahami sejarah panjang lahirnya NKRI dan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

“NKRI lahir dari hasil perjuangan dan pengorbanan berupa darah, keringat, dan air mata, bukan datang dari langit begitu saja. Mulai dari Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, dan Jepang adalah negara-negara yang pernah menjajah Indonesia. Belanda adalah negara terlama (menjajah) dengan politik devide et impera. Tahun 1908, melalui Budi Utomo, anak-anak muda Indonesia mulai berpikir untuk bebas dari penjajahan," ungkapnya.

Baca juga : Pertamina Pastikan Penggantian Harta Benda Terdampak Insiden Plumpang Terus Berjalan

Lebih lanjut, Basarah menjelaskan lahirnya Pancasila sebagai proses perenungan batin, pemikiran kritis, dan dialektika para founding fathers dan founding mothers menjadi dasar, ideologi, dan falsafah Bangsa Indonesia yang dinamis dan tidak bisa ditawar lagi.

Menurut dia, Pancasila lahir dari proses yang panjang dari para pendiri bangsa, sejak perang Asia Timur Raya. BPUPK sidang pertama pada 29 Mei 1945. Terdapat 66 orang peserta sidang BPUPK, 2 orang perempuan. Sukarno menjadi pembicara terakhir (ke-40) pada sidang BPUPK pertama tanggal 1 Juni 1945. 

“Beliau mengungkapkan hasil pemikiran tentang dasar negara yang disebut Pancasila yang menyatukan kemajemukan Bangsa Indonesia. Oleh Ketua BPUPK, dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat yang merupakan dokter spesialis kandungan, peristiwa itu disebut dengan Lahirnya Pancasila," jelas Anggota DPR 4 periode tersebut.

Ia menambahkan, para Paskibraka memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar pada masa kini dan masa yang akan datang. “Paskibraka bukan sekadar pembawa bendera, tetapi juga penjaga martabat Bangsa Indonesia. Sudah menjadi kewajiban BPIP dan Lemhanas menggembleng Ideologi Pancasila kepada pemuda penerus bangsa," tutupnya.

Baca juga : Ada Lonjakan Perpindahan Penduduk Mendekati Pelaksanaan PPDB Jakarta 2023  

Selain Wakil Ketua MPR, para Capaska menerima pembekalan dari sejumlah tokoh, di antaranya, Sekretaris Dewan Pengarah BPIP, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya dengan materi Pancasila, Pandangan Hidup Bangsa dan Revolusi Mental sebagai Pancasila dalam Tindakan; Anggota Dewan Pengarah BPIP, Prof Amin Abdullah dengan materi Pancasila sebagai Kekuatan Pemersatu Bangsa dan Falsafah Bangsa; Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP, Prof Ermaya Wiradinata, dengan materi Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Bangsa.

Ke-76 Capaska ini akan mengikuti pembekalan selama satu bulan sampai tanggal 15 Agustus 2023 sebelum dikukuhkan menjadi Paskibraka Indonesia oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Merdeka.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.