Dark/Light Mode

Apresiasi Kapolri Bentuk Direktorat PPA

KPAI: Kepentingan Mendesak Untuk Perlindungan Perempuan Dan Anak

Minggu, 23 Juli 2023 12:16 WIB
Infogram TPPO. (Foto: Ist)
Infogram TPPO. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah mengapresiasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait dengan rencana pembentukan Direktorat Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Selian itu juga Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Ia mengaku, KPAI merupakan lembaga yang ingin mengadvokasi terbentuknya Direktorat tersebut. Hal ini karena ini menjadi satu kepentingan mendesak, dimana pelanggaran hak anak, pelanggaran terhadap perempuan luar biasa, tetapi belum memiliki kekuatan secara struktural dalam tubuh Polri.

"Ini tentu kami mengapresiasi dengan Pak Kapolri yang hari ini sudah mulai, bukan wacana lagi menurut saya, sudah mulai masuk pada implementasi gitu, bahkan sudah melibatkan Menpan RB dalam merancang bagaimana postur ke depannya di Direktorat ini tentu saja menjadi harapan yang luar biasa bagi penegakan hukum di Indonesia," kata Maryati saat dihubungi, Minggu (23/7).

Selain itu, KPAI disebutnya sepakat dengan digabungkannya bersama TPPO. Karena, nantinya akan menjadi efektif serta menjadi efesiensi.

Baca juga : Srikandi Ganjar Buka Kelas Fotografi Untuk Perempuan Milenial Di Banjar Baru

"Tetapi, tentu dengan dua beban mukhtahir ya, soal pidana terkait PPA. Kemudian TPPO dalam satu Direktorat, mudah-mudahan harapan kami menjadi prioritas bagi penegakan hukum, walaupun dua hal ini sangat berat dua-duanya," ujar Maryati.

Akan tetapi baginya, justru dengan menjadi Direktorat akan menjawab problematika penegakan hukum yang selama ini menjadi sangat penting untuk dilakukan penguatan di level struktural sampai pada Mabes Polri.

Maryati pun mendorong Kapolri agar Direktorat PPA dan TPPO ini nantinya dipimpin oleh seorang Polisi Wanita (Polwan). Meskipun untuk sumber dayanya sendiri disebutnya masih kurang.

"'Sehingga kalau saya semangatnya kan harus berbasis gender gitu bukan soal politisasi atau karena saya perempuan. Tapi disatu sisi ini kepentingan sistem kita dalam bernegara," ucap Maryati.

Baca juga : Kadin, BSSN Dan PT SPARK Jalin Kerja Sama Perlindungan Informasi

"Sehingga, polisi perempuan ya maupun yang berkarir secara masuk didalam jabatan-jabatan struktural seperti ini kami mendorong perempuan gitu," tambahnya.

Selanjutnya, Maryati menyebut, terkait dengan data kekerasan terhadap anak sepanjang tahun 2023 berjumlah 1.600. Jumlah tersebut sejak Januari hingga Juni 2023.

Namun, ia belum bisa merinci terkait wilayah mana saja terbanyak dan anak laki-laki atau perempuan yang banyak menjadi korban kekerasan tersebut.

"Memang kita tidak bisa mengenaral bahwa semua kekerasan gitu ya, walaupun muara kekerasan ada fisik, psikis, seksual gitu ya. Nah tapi penting juga untuk melihat bahwa situasi pengasuhan hari ini, karena KPAI itu sangat luar biasa pengaduan terkait keluarga dan pengasuhan alternatif," sebut Maryati.

Baca juga : Ganjar Milenial Beri Bantuan Material Untuk Pembangunan Musala Di Bogor

Dengan banyaknya yang menjadi korban kekerasan terhadap anak, Maryati pun ingin agar pembentukan Direktorat tersebut bukan hanya wacana belaka saja.

"Jangan lupa ya mendorong segera loh lebih kongkrit gitu untuk Direktorat itu. Karena saya sudah membaca itikad baiknya, tali kan yang kita butuhkan kongkrit gitu ya," Maryati menandaskan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.