Dark/Light Mode

Iklan Perbudakan Modern Menjamur

Boy Thohir Minta Perusahaan Teknologi Aktif Perangi Perdagangan Orang

Kamis, 10 Agustus 2023 15:29 WIB
Indonesia Business Co-Chair Bali Process, Garibaldi Thohir kanan bersama Menlu Retno Marsudi kedua kiri, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly kedua kanan, dan Australia Business Co-Chair Andrew Forrest (kiri) dalam acara GABF Tech Forum di Bali, Kamis (10/8/2023). (Foto: Istimewa)
Indonesia Business Co-Chair Bali Process, Garibaldi Thohir kanan bersama Menlu Retno Marsudi kedua kiri, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly kedua kanan, dan Australia Business Co-Chair Andrew Forrest (kiri) dalam acara GABF Tech Forum di Bali, Kamis (10/8/2023). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia Business Co-Chair Bali Process, Garibaldi Thohir atau Boy Thohir mengimbau perusahaan teknologi, agar aktif menumpas tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Sebab faktanya, iklan dan rekrutmen manusia untuk menjadi korban perbudakan modern, banyak dilakukan perusahaan teknologi dan platform online.

"Kasus perdagangan orang makin diperburuk oleh penyalahgunaan teknologi. Para pelaku kejahatan, hanya mementingkan keuntungan dengan mengorbankan kemanusiaan," kata Boy Thohir dalam acara Government and Business Forum (GABF) Tech Forum 2023 di Bali, Kamis (10/8).

Boy Thohir yang juga CEO Adaro Group menekankan, kita membutuhkan upaya kolektif dari semua orang, untuk memberantas TPPO.

Itu sebabnya, GABF Tech Forum mengundang peserta dari berbagai latar belakang yang berbeda. Mulai dari kalangan pemerintah, pebisnis, selebritas, hingga pengusaha teknologi dan media.

Baca juga : Persepsi Digital Menuju Pilpres 2024: Erick Thohir, Menteri Aktif Paling Disukai

"Saya ingin mengumpulkan para pemikir terbaik dan terpandai, supaya bisa tukar pikiran dalam menemukan cara yang tepat, untuk mengatasi masalah ini. Terutama, dalam konteks teknologi,” ujar Boy.

Menurutnya, ada tiga gagasan utama dalam mengatasi masalah TPPO. Pertama, peran dan manfaat sektor bisnis, termasuk perusahaan teknologi, dalam memerangi perdagangan orang.

Kedua, peran dunia usaha, media, dan tokoh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang bahaya perdagangan orang.

Ketiga, kolaborasi memerangi kejahatan perdagangan manusia.

Baca juga : Ekonomi RI Tumbuh Cepat Berkat UMKM Dan Teknologi

"Media massa dan public figure harus aktif memerangi TPPO. Media massa perlu memberikan porsi lebih besar pemberitaan tentang bahaya perdagangan manusia. Peristiwa korban pedagangan manusia perlu diberitakan secara luas," papar Boy.

Sedangkan public figure, diminta aktif memberikan penjelasan tentang bahaya rayuan agen, tentang janji mendapatkan pekerjaan di luar negeri.

GABF 2023 di Bali dihadiri Australia Business Co-Chair Andrew Forrest, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, dan Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong yang hadir secara virtual. Serta para profesional dan pengusaha nasional seperti Arif Rachmat, Preskom Triputra Agro Persada Tbk Arif Rachmat, CEO GoTo Patrick Waluyo.

GABF merupakan platform kolaborasi antara sektor swasta dan negara-negara anggota Bali Process, untuk mengatasi tantangan kerja paksa dan perdagangan manusia.

Baca juga : Bamsoet Minta Pemerintah Tindak Tegas Pelaku Perdagangan Orang

GABF juga menjadi wadah untuk menyatukan para pemimpin bisnis yang berpengaruh, dan para menteri dari seluruh keanggotaan Bali Process dalam mengatasi masalah TPPO.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.