Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ajak Lawan Politik Bersatu Bangun Filipina

Bongbong Peringati Aksi Penggulingan Sang Ayah

Senin, 27 Februari 2023 03:32 WIB
Para aktivis Filipina berkumpul dalam sebuah protes untuk memperingati 37 tahun Revolusi Kekuatan Rakyat 1986 yang menggulingkan mendiang diktator Ferdinand Marcos, di monumen Kekuatan Rakyat, di Quezon City, Metro Manila, Filipina, 25 Februari 2023. (Reuters via Malay Mail)
Para aktivis Filipina berkumpul dalam sebuah protes untuk memperingati 37 tahun Revolusi Kekuatan Rakyat 1986 yang menggulingkan mendiang diktator Ferdinand Marcos, di monumen Kekuatan Rakyat, di Quezon City, Metro Manila, Filipina, 25 Februari 2023. (Reuters via Malay Mail)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr merayakan 37 tahun aksi People Power yang menggulingkan kekuasaan ayahnya, Ferdinand Marcos Sr. Melalui momentum ini, ia mengajak semua rakyat bersatu.

Bongbong, demikian Marcos Jr disapa, berusia 28 tahun saat ayahnya, Presiden Marcos digulingkan rakyat Filipina. Saat itu, ia kabur dengan helikopter. Bongbong mengingat perestiwa tersebut sebagai momen membuat Filipina semakin kuat dan terus bersatu.

Baca juga : Sekali Klik, Tabungan Bisa Langsung Lenyap

“Saya kembali mengulurkan tangan untuk berbaikan dengan mereka yang memiliki pilihan politik yang berbeda untuk bersatu dalam membentuk negara yang lebih baik dan mengejar kemajuan serta perdamaian untuk semua rakyat Filipina,” kata Bongbong dalam postingannya di media sosial, Facebook dikutip Reuters, kemarin.

Bongbong, yang berhasil memenangi Pemilu Presiden Filipina Mei lalu, berjanji akan memajukan Filipina. Dia tidak mau rakyat terus mengenang kesan buruk yang diciptakan para pemimpin negara terdahulu.

Baca juga : Lewat Pendidikan, KPK Dorong Peran Perguruan Tinggi Agar Korupsi Tak Berulang

Para kritikus menggambarkan 20 tahun masa berkuasa rezim Marcos sebagai periode kelam. Yakni, banyak terjadi pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi sehingga membuat negara itu miskin.

Namun Bongbong mengenang era ayahnya, adalah masa keemasan Filipina. Hal tersebut dia kampanyekan besar-besaran di media sosial yang akhirnya banyak diminati anak muda Filipina.

Baca juga : TASPEN Bangun Gedung Tertinggi Di Jakarta

Pada Sabtu (25/2) siang, ratusan pengunjuk rasa, berbaris di monumen ‘People Power’ di Manila. Massa di antaranya adalah mereka yang selamat dari darurat militer Marcos. Kala itu, dengan status darurat militer, rezim dengan mudah membunuh, menyiksa serta memenjarakan ribuan musuh dan kritikus politik rezim.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.