Dark/Light Mode

BNPT: Dari Penangkapan di Bekasi, Terbukti Terorisme Bukan Cuma Faktor Ekonomi

Rabu, 16 Agustus 2023 11:52 WIB
Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen (Pol) Ahmad Nurwakhid (Foto: Dok. BNPT)
Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen (Pol) Ahmad Nurwakhid (Foto: Dok. BNPT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Densus 88 Antiteror Polri menangkap tersangka teroris berinisial DE di Bekasi, Jawa Barat Terkait hal itu, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menegaskan perlunya aparat melakukan pendalaman lebih lanjut untuk mengungkap jaringan dan aktor lain yang terlibat karena diyakini DE tidak bergerak sendiri. 

“Tersangka teroris di Bekasi ini terafiliasi dengan jaringan ISIS Indonesia. Dia memiliki peran yang cukup komplet dari ideolog yang menyebarkan konten-konten teroris di media sosial, melakukan pelatihan, memiliki berbagai senjata, dan perlengkapannya hingga mendanai aktifivitas terorisme,” ucap Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen (Pol) Ahmad Nurwakhid dalam keterangannya, Rabu (16/8). 

Baca juga : MU Menang Tipis, Ten Hag Janji Terus Temukan Cara Menang

Menurut Nurwakhid, melihat berbagai aktivitas penting yang sudah dilakukan DE, pengembangan dan penelusuran lebih jauh penting dilakukan untuk mengungkap aktor-aktor terlibat lainnya. Sangat tidak menutup kemungkinan keterlibatan aktor lainnya dalam jaringan DE ini. 

Selain itu, kata Nurwakhid, sosok DE ini menjadi bukti kuat akar terorisme merupakan ideologi dan pemikiran yang dapat memengaruhi seseorang. Sementara faktor ekonomi, politik, dan lainnya menjadi faktor pendukung.

Baca juga : Diapresiasi Gubernur Isran Noor, Pupuk Kaltim Resmikan Bantuan Rumah Layak Huni

"Pelaku teror berasal dari kalangan yang memiliki pendapatan menengah yang terpapar paham radikal terorisme. Artinya bukan sekadar motif ekonomi tetapi paling inti adalah keyakinan ideologis terhadap doktrin dan ajaran terorisme,” imbuhnya. 

Karena itulah, menurutnya, penting memahami terorisme bukan tujuan, tetapi alat dari gerakan politik bermotif ideologi yang ingin mengganti tatanan sosial politik yang ada. Pemikiran terorisme ibarat virus yang bisa memengaruhi siapapun dan dari kalangan mana pun.

Baca juga : BPIP Bina Eks Napi Teroris Di Banten

Nurwakhid menegaskan, hal lain yang perlu diperhatikan dalam kasus DE ini infiltrasi kelompok teroris yang mudah masuk dalam lingkungan kerja baik pemerintahan atau pun swasta. Menurutnya, pentingnya profiling dan assessment pegawai sejak awal masuk di lingkungan kerja. BNPT terus mengembangkan tool deteksi dini dan assessment yang bisa diterapkan di lingkungan kerja masyarakat maupun pemerintahan agar tidak mudah terinfiltrasi aktor dan jaringan terorisme. 

“Tidak hanya persoalan kecakapan dan kompetensi pekerjaan, kita juga harus aware terhadap mental dan ideologi seseorang dalam menerima pegawai terutama di lingkungan pemerintahan, apalagi yang menduduki jabatan strategis,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.