Dark/Light Mode

BPIP Bina Eks Napi Teroris Di Banten

Senin, 10 Juli 2023 22:38 WIB
Kepala BPIP, Yudian Wahyudi. (Foto: Ist)
Kepala BPIP, Yudian Wahyudi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan Pembinaan Ideologi Pancasila kepada puluhan mantan narapidana teroris di wilayah Banten, Sabtu (8/7).

Kepala BPIP, Yudian Wahyudi mengajak, kepada napiter untuk bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa, sebagai Warga Negara Indonesia dan memiliki Pancasila.

"Mari kita bersyukur karena kita diberikan segala-galanya," kata Yudian, saat menjadi pembicara kunci pada Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dengan tema "Islam, Pancasila dan Kebangsaan". Pembinaan ini merupakan kolaborasi dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanudin Banten.

Yudian juga mengucapkan terima kasih kepada eks narapidana teroris (napiter) karena sudah kembali ke Pancasila dan NKRI. "Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ibu karena sudah kembali dan ikrar terhadap Pancasila dan NKRI," ucapnya.

Baca juga : Gardu Ganjar Bikin Ngobrol Bareng Milenial Di Serang Banten

Dosen pertama dari Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang berhasil menembus Harvard Law School Amerika itu menegaskan, Pancasila harus menjadi nilai dasar yang kita pedomani dalam menjalani kehidupan. "Nilai-nilai Pancasila harus tercermin dalam laku dan tindakan kita, baik sebagai individu, anggota keluarga, masyarakat, dan warga negara," tegasnya.

Ia juga mengingatkan jangan mudah terpengaruh oleh ajakan yang menawarkan ideologi-ideologi transnasional. "Kita lihat negara-negara besar dan maju, sangat iri kepada kita, bahkan dari mereka banyak sekali yang pecah," paparnya.

Ia  juga menjelaskan Islam dan Pancasila tidak ada yang bertentangan. Bahkan Islam dan Pancasila satu kesatuan untuk peradaban umat manusia. "Kelima sila dari Pancasila jika kita resapi betul, tidak ada yang bertentangan dengan ajaran Islam. Justru malah mengonfirmasi bahwa sila-sila Pancasila merupakan cerminan dari nilai-nilai Islam," jelasnya.

Yudian berharap, kegiatan ini tidak hanya seremonial, tetapi dapat memberikan penguatan, keyakinan, serta pengetahuan dan wawasan tentang pentingnya Ideologi Pancasila.

Baca juga : Cawapres Ganjar Masih Dielus-elus Banteng

Rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Wawan Wahyuddin mengapresiasi, BPIP yang sudah kolaborasi, gotong royong membina eks napiter dalam penguatan Ideologi Pancasila. Ia mengaku, eks napiter ini berasal dari berbagai wilayah di Banten dan berbagai organisasi seperti NII, JAD, JI, dan organisasi lainnya yang menentang negara. "Bapak ibu, silahkan manfaatkan momentum yang sangat baik ini, saling bertukar pikiran dengan para narasumber," ujarnya.

Menurutnya, Banten merupakan salah satu Daerah masyarakatnya mudah terafiliasi dengan organisasi terorisme, sehingga perlu konsistensi dalam penguatan Ideologi dan wawasan kebangsaan. "Saya berharap setelah diberikan pembinaan ini, para napiter ini memiliki Ideologi Pancasila yang kuat dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari," harapnya.

Dalam kesempatan yang sama Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP  Prakoso mengajak kepada napiter untuk bersatu dan maju ke depan bersama-sama untuk NKRI. "Mari kita bersatu untuk negeri tercinta ini, karena dengan Pancasila, kita sangat beruntung," ucapnya.

Ia juga berharap, dengan menambah wawasan dan pengetahuan tentang Pancasila dapat ditularkan kepada keluarga dan teman-temannya. "Semoga dengan menambah wawasan tentang Pancasila ini dapat ditularkan kepada yang lainnya," harapnya.

Baca juga : Malam Ini, Persija Ditantang Juara Bertahan

Pihaknya juga mengapresiasi kepada segenap pihak yang turut andil dalam menyukseskan kegiatan ini. "Kita berharap bahwa kegiatan ini menjadi bagian riil dari gerakan sosialisasi, pembinaan, dan pembumian Pancasila di seluruh penjuru Tanah Air," tutupnya.

Salah satu peserta eks napiter asal Pandeglang Supriantoro, mengapresiasi dengan kegiatan tersebut.  Menurutnya dengan kegiatan ini telah menambah wawasan, pengetahuan dan semakin meyakinkan dirinya terhadap Pancasila.

Eks Napiter NII ini juga mengaku menyesal masuk dan terpengaruh masuk organisasi ekstremisme dan radikal itu, bahkan tidak menguntungkan sama sekali. Ia berharap, kepada masyarakat tidak mudah percaya dengan iming-iming apapun hanya untuk masuk ke organisasi radikal yang ingin memecah persatuan Indonesia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.