Dark/Light Mode

Isi Townhall Wawasan Kebangsaan

Direktur Pencegahan BNPT Puji KAI Gercep Amputasi Penyebaran Paham Radikal

Sabtu, 26 Agustus 2023 21:04 WIB
Direktur Pencegahan BNPT Prof Irfan Idris (kanan) melakukan salam komando dengan Dirut KAI Didiek Hartantyo acara Townhall Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air bagi Pekerja PT KAI, di Kantor KAI Jakarta Railway Centre, Jakarta, Rabu (23/8). (Foto: Istimewa)
Direktur Pencegahan BNPT Prof Irfan Idris (kanan) melakukan salam komando dengan Dirut KAI Didiek Hartantyo acara Townhall Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air bagi Pekerja PT KAI, di Kantor KAI Jakarta Railway Centre, Jakarta, Rabu (23/8). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Prof Irfan Idris menjadi narasumber acara “Townhall Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air bagi Pekerja PT KAI", di Kantor KAI Jakarta Railway Centre (JRC), Jakarta, Rabu (23/8). Dalam acara ini, Irfan memuji KAI yang gerak cepat alias gercep dalam memutus paham radikal yang menjangkiti salah satu oknum karyawannya.

Acara ini merupakan tindak lanjut dari kasus DE, oknum pegawai PT KAI yang ditangkap akibat terlibat terorisme. Acara ini dihadiri jajaran Direksi dan Komisaris PT KAI. Seluruh pegawai KAI yang sedang tidak bertugas di seluruh Daerah Operasi (Daops) dan Divisi Regional (Divre), Divisi LRT dan Balai Yasa se-Indonesia juga mengikuti secara daring.

Irfan mengatakan, kasus DE harus jadi pelajaran dalam proses seleksi pegawai. “Perlu verifikasi berlapis dan berkesinambungan dalam proses seleksi maupun pembinaan terhadap pegawai. Pegawai juga perlu diberikan wawasan kebangsaan dan penguatan rasa cinta Tanah Air. Penting lagi pemantauan rekam jejak digital," ujarnya, seperti keterangan yang diterima redaksi, Sabtu (26/8).

Baca juga : Pererat Persatuan, BNPT Kembali Pertemukan Penyintas Dan Mitra Deradikalisasi

Ia mengimbau para pimpinan di setiap institusi bisa menyeleksi pegawai lebih ketat lagi. Bukan pada verifikasi masuknya saja, tetapi juga bagaimana pegawai itu setelah bekerja. “Seleksinya sudah benar. Tinggal bagaimana kita meng-update instrumen dan dilakukan secara berkala,” terang Irfan.

Ia mengapresiasi yang dilakukan jajaran PT KAI dalam membuat acara Townhall Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air ini. Menurutnya, ini menjadi bukti gerak cepat PT KAI agar hal tersebut tidak terjadi lagi.

“Saya kira BUMN lain harus mencontoh langkah PT KAI ini. Ini wake up call, tindakan amputasi yang dilakukan pimpinan KAI agar paham radikalisme jangan menyebar karena virus radikalisme ini tidak kelihatan,” tuturnya.

Baca juga : Menteri Siti Gercep Bentuk Satgas Pengendalian Pencemaran Udara Jabodetabek

Ia juga mengapresiasi pengungkapan terduga teroris DE oleh Densus 88 Antiteror Polri. Dari pengungkapan itu diketahui bahwa oknum tersebut sudah lama terpapar, jauh sebelum ia menjadi pegawai KAI. “Saat masih sekolah menengah dia sudah bergerak (berhubungan dengan kelompok radikal),” ungkap Irfan.

Komisaris Utama PT KAI Prof KH Said Aqil Siradj mengaku sangat kaget dengan ditangkapnya DE oleh Densus 88. Ke depannya, Kiai Said meminta kepada seluruh perusahaan BUMN dan juga instansi pemerintah lain untuk melakukan deteksi dini dan pengawasan internal terhadap para pegawainya agar tidak terjerat dalam masalah radikalisme dan terorisme.

“Pemberian materi wawasan kebangsaan dan cinta Tanah Air harus terus dilakukan perusahaan-perusahaan BUMN dan instansi pemerintah lainnya kepada para pegawai sebagai upaya memperkuat imunitas dari paham-paham tersebut,” kata Kiai Said.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.