Dark/Light Mode

Setelah Ketemu Paloh, SBY, Salim

Anies Senyumnya Lebar

Minggu, 27 Agustus 2023 08:14 WIB
Anies Baswedan bertemu Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri. (Foto: Ist)
Anies Baswedan bertemu Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam waktu 3 hari, bakal Capres Anies Baswedan maraton ketemu bos-bos parpol pengusungnya. Dimulai dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, kemudian Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terakhir Ketua Dewan Syuro PKS Salim Segaf Al-jufri. Setelah ketemu ketiga tokoh itu, Anies senyumnya makin lebar.

Pertemuan Anies dengan Paloh terjadi di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (24/8) malam. Dalam pertemuan yang berlangsung hampir 5 jam itu, Anies ditemani  anggota Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), seperti Sudirman Said, Teuku Riefky, Willy Aditya, dan Sohibul Iman.

Usai pertemuan, Paloh dan Anies menggelar konferensi pers. Senyum lebar terukir di bibir Anies sepanjang memberikan keterangan pers terkait pertemuannya dengan Paloh.

Malam berikutnya, Anies menemui SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/4) malam. Anies datang dengan menenteng buku catatan berwarna coklat. Dia tiba di kediaman Presiden ke-6 RI itu, pukul 19.10 WIB. Kedatangan Anies disambut Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya dan Kepala Bakomstra Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

Tanpa lama-lama, Riefky dan Herzaky langsung mengajak Anies masuk ke bagian dalam. Kemudian Tim 8 menyusul Anies dari belakang.

Besok paginya, Sabtu (26/8), Anies geser ke Selatan Jakarta. Tepatnya ke rumah Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al-Jufri di daerah Pejaten, Jakarta Selatan. Anies tiba sekitar pukul 06.14 WIB dengan mengenakan pakaian batik coklat. Kedatangan mantan Rektor Universitas Paramadina itu, disambut hangat oleh Ketua DPP PKS yang juga anggota Tim 8, Al Muzammil Yusuf.

Baca juga : Anies Muternya di Situ-situ Aja

Sebelum masuk ke kediaman Salim, Anies sempat menyapa wartawan yang telah hadir di lokasi. "Gimana rasanya pagi-pagi," kata Anies.

Tak berselang lama, Anies langsung memasuki kediaman Salim Segaf. Pertemuan pun berlangsung tertutup. Konferensi pers digelar, usai Anies dan rombongan bertemu dengan Salim Segaf.

Apa hasilnya? Dalam kesempatan ini, Anies mengaku mendapat pesan khusus dari Salim Segaf. Utamanya agar Koalisi Perubahan bisa bergerak lebih baik dan sistematis. "Kita semua mendapat energi baru dari beliau (Salim Segaf)," beber Anies.

Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, pertemuan yang dia lakukan dengan para pentolan parpol pengusung dapat memperkaya bekal dirinya untuk nyapres. "Kita telah menyamakan langkah dan strategi untuk menjalani masa-masa dan pekan-pekan ke depan dalam rangka Pileg dan Pilpres 2024," tambah Anies.

Semua pihak juga disebut memiliki kesepakatan tentang arah, langkah, dan strategi yang sama. "Bagaimana kita jaga persatuan, kedekatan antar-anak bangsa sehingga apa yang diikhtiarkan bisa berjalan," sebutnya.

Selain itu, Anies juga menyebut semua anggota partai koalisi saat ini semakin solid. Komunikasi juga terus berjalan lancar meskipun tidak nampak di permukaan. "Kalau bicara tidak solid itu persepsi di luar, kalau di dalam itu sangat solid. Karena solid kita nggak usah banyak bicara, komunikasi terus. KPP ini siap menyongsong fase berikut," jelas Anies.

Baca juga : Ganjar Ketemu Imin dan Zulhas, Koalisi Pilpres Masih Cair

Ketika ditanya, kapan Anies mengumumkan bakal Cawapres  pendampingnya, politisi jebolan Universitas Gadjah Mada itu, irit bicara. "Nanti, itu nanti saat waktunya sudah tiba," cetus dia.

Senada, Salim Segaf menilai urusan Cawapres sepenuhnya ada di tangan Anies. Ini sesuai dengan perjanjian dari tiga partai koalisi KPP, NasDem, PKS, dan Demokrat. "Kita paham cari timing yang tepat untuk mengumumkan siapa yang pantas mendampingi beliau," imbuh Salim Segaf.

Terpenting, bakal Cawapres Anies harus nasionalis dan religius, sepakat dengan keinginan Anies selaku Capres, dan memiliki peluang besar untuk menang. "Elektabilitasnya harus bisa mendongkrak suara pasangan (Anies selaku bakal Capres)," sambungnya.

Menyoal munculnya isu duet Ganjar Pranowo-Anies, Salim Segaf menegaskan, semua anggota partai koalisi tetap teguh untuk mengusung Anies sebagai Capres. Bukan cawapres. "Kami di PKS semakin berpegang teguh pada apa yang sudah diputuskan, sangat jelas keputusannya memberi mandat kepada Anies sebagai Capres," tegas dia.

Sementara, Ketua DPP NasDem Willy Aditya mengungkapkan, pertemuan maraton Anies dengan pentolan parpol pengusungnya merupakan agenda rutin. Tujuannya untuk melaporkan dinamika politik terkini. Diakui Willy, agenda rutin Koalisi Perubahan itu juga membahas upaya memenangkan Anies.

"Kami juga akan membuat posko pemenangan sampai ke level desa," cetus Willy, kemarin.

Baca juga : Pertemuan Ketua DPD Golkar Di Bali Tegas Tolak Munaslub

Hal ini ditegaskan anggota Komisi XI DPR itu, menepis anggapan adanya kawin paksa di Koalisi Perubahan. "Ini kan koalisi yang datang bukan karena kawin paksa. Namun, koalisi yang datang atas semangat perubahan. Itu menjadi agenda bersama. Itu yang membedakan Koalisi Perubahan dengan koalisi lain," terang dia.

Sedangkan Ketua DPP Demokrat, Kamhar Lakumani menyebut, kunjungan Anies ke para dedengkot partai pengusung merupakan mandat yang tercantum pada piagam kerja sama tiga partai. Pimpinan partai ingin mendapatkan update terkait rencana deklarasi paket komplit, dan rencana kerja pemenangan.

"Mengingat waktu yang tersedia sudah kurang dari enam bulan," beber Kamhar.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.