Dark/Light Mode

Cegah Karhutla Di Kalbar, Kapolri Tekankan Sinergisitas Antar-Elemen

Sabtu, 2 September 2023 19:47 WIB
Foto: Divhumas Polri
Foto: Divhumas Polri

RM.id  Rakyat Merdeka - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan dialog interaktif terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu (2/9).

Dialog ini dihadiri oleh TNI, Polri, Pemda, BPBD, BMKG, Basarnas dan relawan.

Dalam dialog ini, Kapolri mendengarkan langsung laporan dari berbagai pihak soal karhutla yang terjadi di beberapa wilayah Kalimantan Barat.

Kapolri bertanya butuh waktu berapa lama untuk memadamkan hotspot karhutla, baik dalam skala besar, maupun menengah.

Dari penjelasan yang ada, proses pemadaman tergantung dengan jarak dari lokasi titik api.

Selain itu, mantan Kabareskrim Polri ini mendapatkan informasi bahwa rata-rata lahan perkebunan atau lahan bebas yang dekat dengan titik hotspot dikelola masyarakat atau perorangan.

Terkait laporan tersebut, Sigit menyampaikan bahwa sumber air adalah hal yang utama dalam menghadapi karhutla.

Baca juga : Cegah Karhutla Saat El Nino, Gapki Dan Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca

Dalam situasi yang mendekati El Nino,  ia meminta jajaran TNI, Polri, Pemda, BPBD, Basarnas, BMKG dan relawan memastikan ketersediaan sumber air.

"Disampaikan ada pembuatan embung saya kira bagus, karena memang, tidak bisa berbuat apa-apa tanpa adanya sumber air," ujar Sigit.

Kerja sama antar stakeholder selama ini, kata Sigit, agar terus dipertahankan. Sebab menurutnya dalam penanganan karhutla diperlukan soliditas dan sinergisitas yang baik.

"Mudah-mudahan kita lampaui situasi yang ada dan wilayah rekan-rekan bisa teratasi karena hotspot bisa dikendalikan dengan kerja sama dan dari kesiapan sumber air yang ada," tuturnya. 

"Tentunya bantuan dari pusat apabila ada titik-titik untuk dimodifikasi cuaca bisa dilakukan, agar segera ada hujan karena memang itu tentunya air cepat bisa kembali menggenang dan sumber air cukup," sambung Sigit. 

Dalam kesempatan ini, Sigit juga meminta semua pihak agar segera menindaklanjuti jika ada karhutla di wilayah Kubu Raya.

Sebab, daerah tersebut dekat dengan bandara. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu penerbangan.

Baca juga : Bakti Kesehatan Dan Sosial Altar 89, Kapolri: Bukti Sinergitas TNI-Polri

Mantan Kapolda Banten ini juga meminta semua pihak mengutamakan pencegahan karhutla.

Kalaupun sudah terjadi kebakaran, ia meminta semua peralatan atau sarana prasarana dipersiapkan dengan baik.

"Apabila tidak bisa diatasi oleh wilayah, apakah dengan gunakan dana hibah CSR (untuk peralatan), atau bisa dilaporkan ke pusat sehingga kita bisa buat perencanaan yang baik," ucapnya. 

Selain itu, semua pihak juga diminta melakukan evaluasi terkait karhutla yang memang menjadi momok dari tahun ke tahun.

Hal ini diperlukan agar jika nantinya menghadapi El Nino, semuanya selalu siap mengantisipasi agar tidak terjadi karhutla.

"Saat ini sedang dilakukan penelitian. Saya kira memang dari tahun ke tahun kita harus terus melakukan evaluasi karhutla. Jangan lagi menjadi momok, sehingga itu semua bisa kita lakukan. Apabila kita lakukan evaluasi dan perencanaan dan terus kita lakukan perbaikan-perbaikan, sehingga apakah itu El Nino ataupun lainnya kita semua selalu siap," ingat Sigit. 

Terkait dengan pencegahan, ia meminta semua pihak melakukan sosialisasi kepada masyarakat, baik secara langsung maupun media sosial dengan mengedepankan tiga pilar Kamtibmas, yakni Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Kepala Desa.

Baca juga : AICEE, Bentuk Kolaborasi Atasi Tantangan Energi di Kawasan ASEAN

"Kapolda juga menerbitkan maklumat tentang larangan pembakaran hutan dan lahan," tutur Sigit.

Adapun langkah preventif yang bisa dilakukan yakni dengan mendirikan posko terpadu yang dekat dengan titik rawan karhutla.

Selain itu, melaksanakan apel gelar pasukan dan peralatan penanganan karhutla.

"Semua stakeholder rutin melakukan patroli baik di darat maupun udara," ungkapnya. 

Langkah lainnya adalah dengan membuat embung atau kanal yang dekat dengan titik rawan karhutla.

Pemadaman api secara konvensional maupun water bombing juga bisa dilakukan.

"Manfaatkan teknologi modifikasi cuara (TMC) untuk penanganan karhutla," imbau Sigit. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.