Dark/Light Mode

Sekeluarga Sakit Parkinson Sejak Balita, Dinkes Cianjur Bentuk Tim Penelitian

Jumat, 22 September 2023 19:26 WIB
Sekeluarga Sakit Parkinson Sejak Balita, Dinkes Cianjur Bentuk Tim Penelitian

RM.id  Rakyat Merdeka - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, membentuk tim untuk melakukan penelitian terkait satu keluarga pengidap Parkinson atau penyakit neurodegeneratif penurunan fungsi otak dalam mengontrol gerakan di Kecamatan Kadupandak.

Sekretaris Dinkes Cianjur, dr. Yusman Faisal mengatakan, kasus sekeluarga sakit parkinson ini sudah ditangani sejak 2007. Namun, penyebab utamanya belum ditemukan, hingga akhirnya dilakukan penelitian.

Satu keluarga itu, merupakan kakak dan adik yang berjumlah enam orang. Mereka sudah mengidap parkinson sejak balita.

"Sejak tahun 2007, Dinkes Cianjur sudah membawa mereka ke rumah sakit. Tapi, belum ada hasilnya," kata dr. Yusman, seperti dikutip ANTARA.

Baca juga : Benarkan Mahfud Kandidat Cawapres Ganjar, Hasto: Tinggal Pencermatan

Penanganan kasus ini masuk wilayah RSUD Pagelaran. Ketua timnya, direktur rumah sakit tersebut, yang juga dokter spesialis saraf. 

Tak Ada Riwayat

Hingga saat ini, keenam anak pasangan almarhum Umi Marsikah dan Hasbullah itu, atas nama Yayah (63), Patimah (61), Rupiah (58), Salamah (53), Saepudin (50), dan Omo (48) warga Kampung Sumedang, Desa Bojongkasih hanya melakukan aktivitas di dalam rumah.

Empat di antaranya, masih dapat beraktivitas, meskipun sekujur tubuhnya mengalami getaran atau tremor parah.

Dua lainnya, Yayah dan Patimah, hanya bisa berbaring di atas kasur tidak berdaya, dan tidak dapat melakukan aktivitas apa pun.

Baca juga : Perkuat Kolaborasi dan Sinergi, Agrinesia Kunjungi Mitra Bolu Stim Menara Medan

"Keluarga kami tidak memiliki riwayat parkinson. Kedua orang tuanya selalu sehat, tanpa menunjukkan gejala penyakit parkinson. Termasuk, sepupunya kami dari kakek dan nenek yang sama," ungkap Omo (48), bungsu dari enam bersaudara. 

Sejak balita hingga dewasa, enam bersaudara ini kerap mengalami panas tinggi hingga kejang-kejang atau step. Sampai akhirnya, anak tertua Yayah mulai menunjukkan gejala Parkinson. Seluruh badannya kaku. Tangan hingga kaki, mengalami tremor atau gemetar.

"Setelah Yayah mengalami hal tersebut, kami berlima mengalami hal yang sama. Kami sering step atau kejang-kejang. Bahkan, kulit kami memerah seperti terbakar dan muncul benjolan," beber Omo.

Sejak menderita Parkinson, keenam kakak beradik itu sempat menjalani beberapa kali pemeriksaan di rumah sakit.

Baca juga : Sandination Cianjur Ciptakan Pemimpin Muda Berkualitas

Namun, mereka hanya memperoleh diagnosis parkinson, tanpa terungkap penyebabnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.