Dark/Light Mode

Di Perbatasan RI-Malaysia, Kepala BPIP Monitoring Buku Pendidikan Pancasila

Sabtu, 23 September 2023 23:14 WIB
Kepala BPIP, Yudian Wahyudi melakukan monitoring dan sosialisasi buku Pancasila di SDN 12 Entikong. (Foto: BPIP)
Kepala BPIP, Yudian Wahyudi melakukan monitoring dan sosialisasi buku Pancasila di SDN 12 Entikong. (Foto: BPIP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi melakukan monitoring dan sosialisasi Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila dan Salam Pancasila kepada satuan pendidikan di Perbatasan Indonesia-Malaysia, Entikong, Kalimantan Barat, Jum'at (22/9).

Dalam acara itu, Yudian didampingi Deputi Hubungan Antarlembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP, Prakoso.

Yudian mengatakan, atas dasar Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan PP Nomor 57 tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, buku tersebut harus segera didistribusikan secara merata pada satuan pendidikan di Indonesia tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Perguruan Tinggi.

"Kami hadir di sini, di Entikong untuk melihat langsung di lapangan, memastikan buku ajar Pendidikan Pancasila sudah sampai di wilayah terdepan Indonesia atau belum," kata Yudian.

Baca juga : Presiden Apresiasi Kepada Investor IKN: Ini Bukan Investasi Sia-sia

Menurutnya, dari monitoring tersebut kemudian akan menjadi catatan dan evaluasi BPIP bersama Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset  dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

"Temuan-temuan di lapangan, kami catat sebagai bahan evaluasi dan segera akan kami tindaklanjuti karena Mata Ajar Pendidikan Pancasila sudah harus diberikan mulai semester sekarang," tegasnya.

Ia juga menjelaskan, Buku tersebut sudah disosialisasikan secara serentak, dihadiri langsung Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri, Menko PMK, Muhadjir Effendy, Mendikbudristek Nadiem Makarim, dan Kementerian/Lembaga lainnya.

"Pancasila sangat perlu ditanamkan kepada anak-anak sejak kecil. Sikap dan perilaku yang berlandaskan pancasila dan nilai-nilai moral dapat dikembangkan pada diri anak sehingga anak dapat tumbuh dengan akhlak yang mulia yang sesuai dengan harapan bangsa," jelasnya.

Baca juga : Makin Dekat Dengan Israel, Iran Tuding Saudi Tikam Palestina Dari Belakang

Ia berharap, dengan diberlakukannya kembali Pendidikan Pancasila menjadi pondasi generasi penerus Bangsa Indonesia sehingga tidak mudah terpapar paham-paham radikalisme atau paham ideologi transnasional lainnya, terutama di wilayah perbatasan.

"Terkait masalah radikalisme, saya yakin semua unsur sudah mengantisipasinya. Selain lembaga pendidikan, juga ada ada TNI-Polri yang bertugas di pos-pos batas negara. Bukan hanya menjaga, tetapi menguatkan Ideologi Pancasila secara bergotong royong,"paparnya.

Ia juga mendorong kepada sekolah untuk berkoordinasi dengan pihak Kementerian Pendidikan, dan Kemenristek untuk mendapatkan buku tersebut.

Dalam kesempatan tersebut BPIP juga menyosialisasikan Salam Pancasila kepada murid dan guru di SDN 12 Entikong.  Kepala SDN 12 Entikong, Halijah mengapresiasi dengan kunjungan BPIP. Ia mengaku sangat senang karena telah memberikan pemahaman tentang implementasi Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila.

Baca juga : Atasi Keterbatasan Pupuk Subsidi, Moeldoko Ajak Petani Pakai Pupuk Alternatif

Ia juga mengaku akan segera berkoordinasi dengan dinas pendidikan setempat untuk mendapatkan buku utama tersebut dan di implementasikan bagi seluruh kelas. "Saat ini kami sudah memberlakukan kurikulum merdeka dan akan segera berkoordinasi dengan Kementerian atau Dinas Pendidikan di sini," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.