Dark/Light Mode

Kabupaten Tebo Punya Perpustakaan Refresentarif, Sejuk, Nyaman, dan Lengkap

Senin, 25 September 2023 16:18 WIB
Peresmian Gedung Perpustakaan Kabupaten Tebo, Jambi, Senin (25/9). (Foto: Dok. Perpusnas)
Peresmian Gedung Perpustakaan Kabupaten Tebo, Jambi, Senin (25/9). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Masyarakat Kabupaten Tebo, Jambi, kini bisa menikmati fasilitas layanan perpustakaan baru yang sejuk, nyaman, dengan koleksi bacaan yang lebih beragam. Awalnya, bangunan itu hanya geddung eks Kantor Camat Tebo Tengah, yang catnya sudah kusam dan mengelupas. Kini, bangunan itu menjadi fasilitas layanan perpustakaan yang representasi setelah direnovasi dengan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Perpustakaan Nasional (Perpusnas).

Sekretaris Daerah Kabupaten Tebo Teguh Arhadi mengucapkan rasa syukur dan terima kasih ke Perpusnas atas wajah baru gedung perpustakaan di wilayahnya. Dia pun berharap, dengan gedung perpustakaan baru ini, literasi masyarakat Tebo semakin meningkat.

"Dengan membaca, banyak informasi di belahan dunia diketahui. Saat ini kebiasaan masyarakat memang sudah banyak digantikan oleh teknologi, yang perpustakaan ini adalah tantangan yang mesti dijawab," ujar Teguh, dalam peresmian perluasan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Kabupaten Tebo, Senin (25/9).

Teguh lalu mendorong Dinas Perpustakaan mulai menyusun jadwal untuk memobilisasi para siswa datang ke perpustakaan.

Baca juga : Menko Polhukam: Tim Percepatan Reformasi Hukum Rampungkan Tugas

Masyarakat cerdas merupakan idaman negara mana pun. Kecerdasan yang dimiliki adalah bentuk kualitas manusia. Oleh karena itu, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) secara serius disusun pemerintah untuk meningkatkan kualitas manusia, salah satunya melalui perpustakaan.

"Perpustakaan merupakan mitra pendidik, orang tua, dan masyarakat. Orang yang sekolah belum tentu membaca, tapi orang membaca sudah pasti sekolah," terang Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando, dalam kesempatan yang sama.

Dia melanjutkan, membaca merupakan garansi lahirnya inovasi serta kreativitas. Sejumlah negara maju sudah mempraktikkan dan merasakan dampak positif kebiasaan membaca masyarakat.

Kenapa demikian? Syarif menerangkan, sumber daya alam bukan jaminan keberlangsungan pembangunan tapi manusia yang berkualitas. Jaminan tersebut justru sumber manusia yang berkualitas.

Baca juga : Cara Kenali Tenaga Pemasar Asuransi Berlisensi dan Terpercaya

Maka itu, pihaknya mengimbau Pemerintah Daerah tidak hanya fokus membuat program kerja yang berorientasi penyerapan anggaran semata, melainkan program yang bersifat pemberdayaan masyarakat. "Apalagi Kabupaten Tebo kaya kelapa sawit dan batubara yang bisa diolah menjadi berbagai varian produk bernilai ekonomi dengan dukungan bahan bacaan yang tepat," tambah Syarif.

Pada sesi talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM), Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar menerangkan, program pemberdayaan masyarakat yang bisa diikuti dan direplikasi daerah adalah Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). "Program TPBIS senapas dengan paradigma perubahan perpustakaan yang kini lebih terbuka. Menggali ragam potensi individu masyarakat lewat ruang belajar, kreativitas menuju kemandirian," ungkap Adin.

Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Tebo Syamsu Rizal mengatakan, saat ini jagad media sosial ramai disesaki generasi milenial. Bahkan saling dekatnya, sebagian dari generasi tersebut mulai menjadikan digital sebagai ruang pribadi dalam mengakses, mendapatkan, dan membagikan semua bentuk informasi yang ditemui di internet.

Ia menyarankan, untuk memahami isi dan pesan media sosial di era serba digital ini, diperlukan sebuah tameng atau filter, yaitu literasi media. "Literasi media merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki seseorang termasuk generasi muda ketika terpaan media sosial di era digital, " imbuhnya.

Baca juga : Sawahlunto, Kota Kecil yang Punya 2 Perpustakaan & Ramai Dikunjungi Warga

Pada kesempatan akhir, Kepala Desa (Datin) Purwo Bakti, Kecamatan Bathin III, Kabupaten Bungo, Lenny Maryani, meminta masyarakat mengubah mind set tentang perpustakaan. Masyarakat jangan abai dengan keberadaan dan manfaat besar dari perpustakaan.

Lenny, yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai kepala desa perempuan inspiratif se-Indonesia 2022, menegaskan bahwa perpustakaan kini ruang terbuka. Bukan menara gading.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.