Dark/Light Mode

Mahfud: Berkat Kiai Abdul Hamid, Kaum Muslim Hidup Maju Di Indonesia

Senin, 25 September 2023 17:04 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD saat sambutan Haul ke-42 Al-Magfurlah KH. Abdul Hamid Bin Abdullah bin Umar, di Pondok Pesantren Salafiyah, Pasuruan, Jawa Timur, Senin (25/9). Foto: Istimewa
Menko Polhukam Mahfud MD saat sambutan Haul ke-42 Al-Magfurlah KH. Abdul Hamid Bin Abdullah bin Umar, di Pondok Pesantren Salafiyah, Pasuruan, Jawa Timur, Senin (25/9). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Budaya pesantren saat ini sudah tumbuh secara egaliter di Indonesia. Umat Islam maju dan berkembang, tidak ada gejala islamophobia, dan ini adalah salah satu hasil perjuangan Al-Magfurlah KH. Abdul Hamid dari Pasuruan, Jawa Timur.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat sambutan acara Haul ke-42 Al-Magfurlah KH. Abdul Hamid Bin Abdullah bin Umar, di Pondok Pesantren Salafiyah, Pasuruan, Jawa Timur, Senin (25/9).

Ratusan ribu jamaah dari berbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia hadir di haul KHm Abdul Hamid. Hadir juga Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU yang juga Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf, Menteri BUMN Erick Thohir, serta para Kyai dan Ulama Pondok Pesantren Salafiyah.

Baca juga : Denny JA: Generasi Milenial Segera Menjadi Mayoritas Di Indonesia

Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf, dalam sambutannya menyampaikan, penting untuk menghormati haul KH. Andul Hamid yang merupakan seorang wali khas Nahdlatul Ulama.

"Jamiyah NU adalah karunia luar biasa, belum pernah dalam sejarah ada ulama mengorganisir diri secara independen seperti NU, sepanjang sejarah peradapan umat manusia ini belum pernah terjadi," ujar Gus Yahya, panggilan akrab Ketum PBNU ini.

Menurut Gus Yahya, NU adalaah organisasi ulama yang berpikir tentang peradaban. Kemuliaannya pasti luar biasa karena di situ dikumpulkan ulama solihin di kalangan ahlus sunnah wal jamaah. "Jangan sampai lepas dari NU," pesannya.

Baca juga : RS Mitra Keluarga Dukung Terbentuknya Komunitas Aneurisma Otak Pertama Di Indonesia

Sedangkan Menko Polhukam Mahfud MD, memandang, selama Indonesia merdeka, kaum muslim maju dan hidup seperti saat ini. Semua ini berkat para ulama, termasuk santri-santri dan Kiai Hamid.

"Kiai Hamid adalah salah seorang ulama besar, tokoh besar pesantren yang telah melahirkan puluhan ribu santri yang mengisi dan memajukan Republik Indonesia ini," ujar Menko Mahfud.

Mahfud menyampaikan, saat ini di Indonesia sudah tumbuh budaya pesantren. Padahal, menurutnya, dahulu, tak ada instansi yang berani terbuka. Sembunyi-sembunyi karena malu dan takut.

Baca juga : Usai Ditemui Mahfud, 6 Eks Mahid Mau Kunjungi Indonesia

Sekarang di markas-markas TNI dan Polri, dan bahkan di rumah Pimpinan Polri dan TNI, diadakan pengajian-pengajian. Budaya pesantren seperti ini sudah tumbuh secara alamiah dan egaliter. Ini menandakan tidak ada Islamophobia di Indonesia.

"UU Pesantren, Universitas Islam Negeri, semua dikasih oleh Pemerintah. Pesantren sudah megah, ini juga salah satu perjuangan Kiai Abdul Hamid. Umat merasakan hidup di Indonesia, karena sesuai ajaran beliau, menjunjung persatuan, menghargai manusia, hidup sederhana, jangan jumawa, tegakkan kehidupan bernegara yang baik," ujar Mahfud yang merupakan alumni Pesantren Al-Mardiyah, Waru, Pamekasan, Jawa Timur.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.