Dark/Light Mode

Bamsoet Apresiasi Komitmen Jokowi Subsidi Kendaraan Listrik di Indonesia

Jumat, 18 Agustus 2023 23:16 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) saat menyabut kedatangan Presiden Jokowi, di Peringatan Hari Konstitusi dan HUT ke-78 MPR, di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) saat menyabut kedatangan Presiden Jokowi, di Peringatan Hari Konstitusi dan HUT ke-78 MPR, di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi dan mendukung langkah Presiden Jokowi memberikan subsidi terhadap kendaraan listrik. Sebagaimana disampaikan Jokowi dalam Peringatan Hari Konstitusi dan HUT ke-78 MPR, Pemerintah telah memberikan subsidi sekitar Rp 70 juta untuk mobil listrik. Nilai tersebut lebih besar dibanding negara tetangga, misalnya Thailand yang memberikan subsidi sekitar Rp 68 juta.

Bamsoet menyatakan, Indonesia harus memberikan subsidi lebih besar dari negara lain untuk menjadi daya tarik. Sehingga produsen kendaraan listrik dari berbagai negara tertarik berinvestasi memproduksi kendaraan listriknya di Indonesia.

“Subsidi Rp 70 juta yang diberikan pemerintah tersebut berupa insentif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) yang sudah berlaku sejak 1 April 2023. Dengan demikian masyarakat yang mau membeli mobil listrik hanya perlu menanggung PPN sebesar 1 persen, sedangkan 10 persen sisanya dibayarkan pemerintah," ujar Bamsoet, dalam sambutan Peringatan Hari Konstitusi dan HUT ke-78 MPR, di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8).

Baca juga : Atasi Segala Hambatan, Srikandi PLN Salurkan Listrik Ke Daerah 3T Di Sulawesi

Acara ini dihadiri Presiden Jokowi, Ketua MK Anwar Usman, Ketua KY Amzulian Rifai, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Menko Polhukam Mahfud MD, Menparekraf Sandiaga Uno, Menteri ATR/Kepala BPN Hadi Tjahjanto, Menteri PAN-RB Azwar Anas, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Wakapolri Komjen Agus Andrianto, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar.

Bamsoet ini menjelaskan, untuk mendapatkan insentif PPN tersebut, mobil listrik harus memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) minimal 40 persen, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38 Tahun 2023. Selain menarik minat masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik karena harganya semakin terjangkau, sekaligus juga menarik industri untuk berinvestasi memproduksi kendaraan listrik di Indonesia.

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini melanjutkan, potensi kendaraan listrik di Indonesia sangat besar. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah mobil penumpang di Indonesia mencapai sekitar 17,2 juta unit pada akhir 2022. Untuk mobil listrik, saat ini sudah lebih dari 14.993 unit yang beroperasi di jalan raya.

Baca juga : Dengan Hilirisasi, Jokowi Proyeksi Pendapatan Perkapita Naik 2 Kali Lipat Lebih

“Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan pada Mei 2023 volume penjualan wholesale mobil listrik berbasis baterai di Indonesia sudah mencapai 1.560 unit. Penjualan mobil listrik semakin meningkat sejak adanya pemberian insentif PPN. Misalnya terlihat dari penjualan Hyundai Ioniq 5 yang memenuhi syarat penerima insentif PPN. Penjualan wholesale Hyundai Ioniq 5 Signature Extended pada Mei 2023 naik 37 persen (MoM) menjadi 857 unit," jelas Bamsoet.

Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kadin Indonesia ini menerangkan, dengan memasifkan penggunaan kendaraan listrik, Indonesia bisa mendapatkan banyak keuntungan. Misalnya, menyehatkan APBN, lantaran penggunaan bahan bakar berbasis fosil di Indonesia akan semakin berkurang yang pada akhirnya bisa turut mengurangi subsidi energi di APBN. Sebagai catatan, subsidi energi untuk BBM, LPG 3 Kg, dan Listrik di RAPBN 2024 dialokasikan sebanyak Rp 185,87 triliun.

"Komitmen nasional mempercepat migrasi kendaraan listrik juga mendatangkan banyak keuntungan lain. Misalnya, mengurangi polusi/pencemaran udara, mengingat 60 persen kontributor pencemaran atau polusi udara di Indonesia disebabkan kendaraan bermotor. Serta meningkatkan ketahanan energi nasional dan menekan ketergantungan impor migas, sekaligus merealisasikan komitmen untuk menurunkan emisi sebesar 29 persen pada tahun 2030 dan bahkan 0 persen tahun 2060," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.