Dark/Light Mode

Pesan Penting Di HUT Ke-78 TNI

Pengamat: Memasuki 2024, TNI Mestinya Fokus Tuntaskan Separatisme Papua

Kamis, 5 Oktober 2023 06:59 WIB
Pengamat Pertahanan dan Intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati (Foto: Instagram)
Pengamat Pertahanan dan Intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat Pertahanan dan Intelijen Dr. Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, M.Si (Nuning) menyampaikan pesan penting untuk TNI, yang merayakan hari jadi ke-78 pada hari ini, Kamis 5 Oktober 2023. Nuning mengingatkan TNI untuk berbenah diri, dengan lebih memfokuskan diri pada geopolitik kawasan.

"Kita ketahui bersama, perang Rusia-Ukraina juga berdampak pada intensitas di Laut China Selatan dan Selat Taiwan. Dengan alasan untuk mengimbangi pengaruh China di kawasan, sejak 2022, Amerika Serikat sudah menggelar kekuatan di beberapa pangkalan militer di Filipina sejak 2022," kata Nuning, Kamis (5/10/2023).

Hal yang sama, imbuh Nuning, juga dilakukan Amerika di Darwin, Australia. Juga Papua New Guinea (PNG) sejak awal 2023.

Nuning menjelaskan, Amerika Serikat menggunakan strategi containment untuk mengepung China.

Baca juga : Semarakkan HUT Ke-78 RI, Pemuda Mahasiswa Ganjar Adakan Pesta Rakyat Di Sukabumi

Namun, TNI patut mencermati, strategi containment yang semula ditujukan kepada China, bisa saja tiba-tiba berbalik ditujukan kepada negara lain di kawasan.

Posisi kekuatan militer Amerika Serikat saat ini ada di sebelah Utara, sebelah Selatan, dan sebelah Timur wilayah NKRI.

Separatisme Papua yang tak kunjung tuntas, dapat memancing kekuatan militer negara lain, yang memiliki aset atau investasi di Papua.

"Dengan alasan melindungi aset dan investasinya, kekuatan militer negara tersebut bisa saja masuk ke wilayah NKRI. Apalagi, jika dibungkus dengan isu perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM)," papar Nuning.

Baca juga : Pena Mas Ganjar Gelar Turnamen Sepak Bola Di Temanggung

Dia berpendapat, memasuki tahun politik, persoalan separatisme Papua mestinya bisa diselesaikan secara tuntas, pada tataran nasional dan internasional.

Pengalaman Inggris menyelesaikan separatisme Irlandia, Spanyol menuntaskan separatisme Catalunya, dan Sri Lanka menyudahi separatisme Tamil, dapat digunakan TNI untuk menamatkan separatisme Papua.

Sebab, kata Nuning, kekuatan separatisme Papua jauh lebih kecil dibanding kekuatan separatisme Irlandia atau Tamil. Sehingga, di atas kertas, persoalan ini dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif lebih cepat.

Memasuki 2024, TNI mestinya fokus berbenah diri untuk menyelesaikan separatisme Papua.

Baca juga : Pelaku Penembakan Di MUI Alami Luka Luar, Tapi Tak Sebabkan Kematian

"Dengan penyelesaian separatisme Papua secara komprehensif, maka kita semua dapat menyelenggarakan tahapan Pilpres, Pileg, dan Pilkada tanpa gangguan stabilitas keamanan dalam negeri. TNI pun dapat berkonsentrasi pada geopolitik kawasan," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.