Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Andika Perkasa: Harus Ada Perbaikan Dalam Program Food Estate
Jumat, 6 Oktober 2023 05:04 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Program pembangunan food estate yang dikomandani Menteri Pertahanana Prabowo Subianto mulai dipertanyakan. Dalam program pertamanya di Kalimantan Tengah, kebun singkong yang ditanam di lahan seluas lebih dari 30 ribu hektar gagal panen.
Agar tidak tambah merugi, Jenderal (Purn) Andika Perkasa mengatakan perlu adanya perbaikan dari hutan yang telah dibuka tersebut agar tidak terjadi kerugian lebih besar.
Baca juga : Ini Kata Wamen LHK Soal Gosip Pernah Ditampar Dan Dicekik Di Rapat Food Estate
“Yang kita lihat hutannya ngga ada, tapi kemudian pangannya yang disiapkan juga tidak ada, minimal butuh solusi untuk memperbaiki. Ada forgone opportunity (kesempatan yang hilang). Dengan memelihara hutan, ada keuntungan yg mungkin kita bisa peroleh. Salah satunya penyerapan air dan karbon dioksida,” terang Andika Perkasa saat diwawancarai di kanal Youtube Youth TV beberapa waktu lalu.
Sebagai jenderal berpendidikan tinggi yang sekolah tentang kebijakan publik di Amerika Serikat, Andika Perkasa menyoroti tentangapa keuntungan yang bisa diperoleh dari sebuah program.
Baca juga : DatascripMall.ID Hadirkan Beragam Promo Pada Festival Laptop Gadget
Termasuk ia pun mempertanyakan keuntungan dari gagalnya food estate di Kalimantan Tengah.
“Kalau yang saya melihat dari perspektif public policy, pasti ada cost dan benefit. Biasanya kita lakukan analisa cost benefit atau cost effectiveness analysist. Cost benefit menunjukan, benefitnya apa,” lanjut Andika Perkasa.
Baca juga : Nasabah Terus Bertambah, Erick Jempolin Program PNM Mekaar
Meski program tersebut dieksekusi langsung oleh Kementerian Pertahanan, namun Andika mengaku saat dirinya masih menjabat baik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat maupun Panglima TNI, institusinya tidak dilibatkan.
“Saat program dimulai, saya menjabat sebagai KASAD. Waktu itu sudah disiapkan. Presiden banyak memberikan perintah kepada semua perintah, termasuk saya sebagai panglima. Kita diminta masukan, waktu itu belum ditentukan dimana. Kita beri masukan secara umum. Setelah itu dieksekusi oleh Kementerian Pertahanan, dan kami di Angkatan Darat kan tidak dilibatkan,” pungkas Andika.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya