Dark/Light Mode

Peningkatan Produksi Migas Harus Sejalan Dengan Pengurangan Emisi Karbon

Kamis, 21 September 2023 18:28 WIB
Haruni Kirisnawati, Staf Ahli Menteri Bidang Energi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK saat menjadi pembicara pada 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas ICIUOG 2023 di Bali, Kamis (21/9). (Foto: Istimewa)
Haruni Kirisnawati, Staf Ahli Menteri Bidang Energi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK saat menjadi pembicara pada 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas ICIUOG 2023 di Bali, Kamis (21/9). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Energi fosil masih menjadi tulang punggung pemenuhan kebutuhan energi nasional di masa depan.

Namun begitu pemerintah berharap pelaku industri hulu migas melakukan inovasi dan memberikan masukan terkait usaha-usaha peningkatan produksi sekaligus menekan emisi karbon yang dihasilkan.

Baca juga : Puluhan Petani Musi Banyuasin Manfaatkan Bibir Unggul Relawan Wong Kito Ganjar

Seperti Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS).

Demikian dikatakan Haruni Kirisnawati, Staf Ahli Menteri Bidang Energi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) saat menjadi pembicara pada 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) 2023 di Bali, Kamis (21/9).

Baca juga : PDIP Pastikan Komunikasi Dengan Ridwan Kamil Tetap Berjalan

Berdasarkan data KLHK tahun 2019, kontributor terbesar emisi gas rumah kaca di Indonesia adalah Perubahan Penggunaan Lahan dan Kehutanan (Land Use Change and Forestry – LUCF) sebesar 50,13 persen, serta dari sektor energi sebesar 34,49 persen, utamanya dari pembangkit listrik. Pemerintah mendukung penerapan teknologi CCS dan CCUS di Indonesia.

Hal ini didasarkan pada kebutuhan peningkatan produksi energi, sekaligus mengingat potensi besar yang dimiliki Indonesia untuk mengimplementasikan teknologi CCS/CCUS. Terutama, lapangan-lapangan migas yang telah mencapai masa produksi puncak memiliki potensi penyimpanan CO2 sekitar 2,5 miliar ton CO2.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.