Dark/Light Mode

Kepala BPIP: Santri Diharapkan Jadi Pemimpin Berkarakter

Sabtu, 28 Oktober 2023 00:16 WIB
Kepala BPIP: Santri Diharapkan Jadi Pemimpin Berkarakter

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi memberikan kuliah umum kepada ribuan santri di Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, Bogor, Jawa Barat (26/10).

Dalam pidatonya, Yudian mengapresiasi diselenggarakannya kegiatan kuliah umum Pembinaan Ideologi Pancasila yang bertepatan tidak jauh dengan Hari Santri yang jatuh pada tanggal 22 Oktober. 

"Pendalaman PIP bagi santri sudah sangat tepat dilakukan, dalam rangka memperingati Hari Santri.  Saya memberikan ilmu kepada santri bahwa Pembinaan Ideologi Pancasila harus segera ditanamkan agar santri Indonesia bisa menjadi contoh kepada masyarakat lainnya," ungkapnya.

Yudian menjelaskan, kemerdekaan bangsa Indonesia yang diraih pada tahun 1945 juga merupakan kontribusi dan sumbangsih yang amat besar dari para kiai dan para santri. Kita dapat menyebut di antaranya, yakni KH Hasyim Asy’ari sekaligus putranya KH Wahid Hasyim, ada juga KH Wahab Hasbullah, KH R As’ad Syamsul Arifin, dan masih banyak lagi.

Baca juga : Kepala BPIP: Santri NU Punya peran Mempertahankan Ideologi Pancasila

"Beliau-beliau inilah teladan dan sumber inspirasi kita semua dalam mempertahankan kedaulatan NKRI," jelasnya.

Selain itu, Yudian menjelaskan arti dari Salam Pancasila yang diperkenalkan  oleh Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri  yang secara historis, Salam Pancasila merupakan salam kebangsaan yang terinspirasi dari Salam Merdeka-nya Bung Karno. 

"Salam ini merupakan komitmen bagi pengucapnya bahwa ia mendoakan sekaligus menjamin keselamatan lawan bicaranya tanpa memandang suku, agama, dan golongannya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila," tegasnya. 

Mantan Presiden Asosiasi Perguruan Tinggi Islam se-Asia (Asian Islamic Universities Association) itu juga berpesan kepada para santri agar  pentingnya untuk banyak membaca kitab dan buku, untuk terus memperluas dan memperdalam ilmu pengetahuan dan juga menguasai teknologi. 

Baca juga : Kepala BPIP: Santri NU Punya peran Dalam Mempertahankan Ideologi Pancasila

"Ke depan, eranya akan semakin disruptif, perkembangan teknologi menjadi semakin tak terbayangkan, lebih-lebih dengan semakin menguatnya artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan," jelasnya.

Yudian mengatakan, dalam kemajuan jaman, akan banyak disruptif, tidak hanya di dunia kerja, tetapi juga di dunia pendidikan. Para pemangku kebijakan dan stakeholders harus menyadari ini.

"Karena jika tidak, kita akan jauh tertinggal di masa yang akan datang. Ini tentu yang tidak kita harapkan," tegasnya.

Tidak hanya kemajuan teknologi, Yudian juga mendorong adik-adik santri sekalian untuk belajar menguasai bahasa-bahasa asing. Menurutnya, kemampuan berbahasa ini menjadi modal bagi adik-adik untuk bersaing tidak hanya di kancah nasional, tetapi juga internasional. 

Baca juga : Prabowo Minta Ketemu Bu Mega

"Ini yang sudah saya jalani dulu saat saya menempuh pendidikan, terutama saat menjalani pendidikan di luar negeri,"  jelasnya.

Sementara itu, Deputi Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan Prakoso mengatakan tidak menutup kemungkinan santri di Indonesia menjadi pemimpin kedepannya, maka dari itu BPIP hadir untuk memberikan dukungan pendalaman Pembinaan Ideologi Pancasila kepada para santri agar kelak dapat menjadi pemimpin bangsa yang tegak lurus dengan nilai-nilai Pancasila.

"Pembinaan PIP kepada santri itu merupakan langkah terbaik, karena peran santri sangat diperlukan menyebarluaskan Pancasila kepada generasi milenial agar selalu cinta terhadap NKRI," jelasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.