Dark/Light Mode

Bicara Soal Proklamasi Dan Sumpah Pemuda

Kepala BPIP Gugah Semangat Nasionalisme Masyarakat Ambon

Selasa, 31 Oktober 2023 09:19 WIB
Kepala BPIP, Yudian Wahyudi pada acara Seminar Nasional Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila di Universitas Pattimura, Senin (30/10). (Foto: Ist)
Kepala BPIP, Yudian Wahyudi pada acara Seminar Nasional Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila di Universitas Pattimura, Senin (30/10). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi menggugah, rasa nasionalisme masyarakat Ambon, Maluku pada acara Seminar Nasional Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila di Universitas Pattimura, Senin (30/10).

Seminar bertajuk “Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Penguatan Ideologi Pancasila" itu dihadiri ratusan mahasiswa, unsur TNI, ASN, dan organisasi kemasyarakatan. 

Dalam pidatonya, Yudian memaparkan sejarah berdirinya NKRI yang sarat akan perjuangan dan kecerdasan berpikir para proklamator.

Kata dia, penjajahan berlangsung selama 430 tahun sejak Malaka jatuh. Saat itu, bangsa Indonesia dijajah sebab kalah teknologi militernya. Perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka terjadi pada 17 Agustus 1945.  Menurut dia, proklamasi kemerdekaan adalah bukti kegeniusan para proklamator. Proklamasi diproklamirkan di tengah kekosongan kekuasaan saat Jepang dibom atom. 

Baca juga : Pemuda Adat Maluku Titip Nasib Masyarakat Adat Ke Mahfud

"Syarat untuk merdeka kita tidak punya, tapi kita revolusi," ujar Yudian.

Yudian juga memaparkan, berdasarkan sejarah kemerdekaan Indonesia, para pemuda memiliki peran yang besar memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan dengan adanya peristiwa Sumpah Pemuda.

“Kenapa kita merasa satu? Karena itulah jasa Sumpah Pemuda. Anak-anak yang disekolahkan oleh penjajah, tapi mereka memikirkan gagasan untuk memerdekakan Indonesia. Salah satunya kan Jong Ambon”, ujar Yudian. Serentak ratusan audien bertepuk tangan riuh, merespon pidato Kepala BPIP yang berapi-api tersebut.

“Jangan pernah menganggap bangsa kita ini bangsa kecil. Bangsa kita bangsa terbaik di muka bumi dalam pendirian negara. Sumpah pemuda itu merupakan mukjizat (miracle) pertama bangsa Indonesia," tambah Yudian.

Baca juga : Relawan Nelayan Ganjar Ajak Masyarakat Muara Enim Beramai-Ramai Bikin Pempek

Ia berpesan, bangsa Indonesia patut bersyukur atas kemerdekaan yang telah diperjuangkan dan diraih oleh para pahlawan di tengah perang dunia kedua, perang terbesar di dunia.

“Caranya bersyukur adalah harus belajar untuk memperkuat pemahaman Pancasila yang telah mempersatukan kita," ungkapnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Hubungan Antarlembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP Prakoso dalam laporannya menyampaikan, kegiatan ini merupakan upaya BPIP dalam menginternalisasi nilai-nilai Pancasila secara konsisten dan berkelanjutan.

“Kegiatan ini akan terasa dampaknya jangka panjang. Adik-adik-lah calon pemimpin masa depan yang harus berkarakter dengan penghayatan Pancasila sebagai solusi dari berbagai masalah bangsa yang akan dihadapi," tutur Prakoso.

Baca juga : Sestama BNPT: Sumpah Pemuda Momentum Bangun Semangat Kolaborasi Majukan Negeri

Kata dia, Indonesia bukan hanya Jawa, tapi sangat luas. Karena itu, ia berpesan agar selalu menjaga persatuan di tengah kebhinekaan.

“Deklarasi Juanda, Jawa sama Maluku tidak ada yang membedakan, laut menyatukan NKRI. Katong semua basudara," tutupnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Patimura, Prof  Saptenno berharap, sosialisasi Pancasila perlu dilakukan secara 3 dimensi, yaitu formal, informal, maupun non formal untuk membangun kohesi sosial yang lengkap.

“Suatu bangsa yang tidak punya ideologi akan kesulitan. Oleh karena itu, sebagai generasi muda harus paham betul nilai-nilai yang ada pada Pancasila. Perlu dilakukan praktik-praktik baik dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila karena ada pengaruh internal dan eksternal. Dengan adanya BPIP, saya yakin mampu memfilter itu," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.