Dark/Light Mode

BPIP Gelar Diklat Pengajar Pancasila

Rabu, 22 November 2023 11:27 WIB
Diklat guru pendidikan Pancasila. (Foto: Ist)
Diklat guru pendidikan Pancasila. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melalui Direktorat Pendidikan dan Pelatihan kembali menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk guru pendidikan Pancasila. 

Kagiatan yang bertajuk Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Bagi Pengajar PIP Berbasis Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila Tingkat Nasional Untuk Guru Pendidikan Pancasila Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Angkatan II Tahun 2023 di Jakarta, Selasa (21/11/23). 

BPIP menghadirkan para peserta yang terdiri dari perwakilan guru pengampu mata ajar Pendidikan Pancasila dan guru penggerak dari 38 provinsi dan daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) se-Indonesia.

Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Rima Agristina menyampaikan, peran vital guru sebagai garda terdepan dalam menciptakan dan mencerdaskan generasi penerus bangsa. “Bapak Ibu sebagai guru tentunya menjadi garda terdepan yang akan menjaga tetap adanya Bangsa Indonesia. Bapak Ibu, kita perlu senantiasa menyampaikan kepada anak-anak kita bagaimana bangsa ini didirikan dan untuk apa bangsa dan negara ini didirikan,” kata Rima, saat membuka acara.

Baca juga : Masyarakat Papua Dukung Ganjar Jadi Presiden

Rima menyampaikan, Pancasila harus senantiasa ditanamkan kepada anak bangsa tentang bagaimana nilai-nilai kebaikan atau implementasi yang harus dilakukan ditengah masyarakat. "Kita tidak boleh abai untuk mengajarkan seluruh peserta didik kita sejak dini, dari mana mereka berasal, untuk apa kita bersatu menjadi satu bangsa dan bagaimana kita mengisi kemerdekaan serta kemana kita akan  melangkah mencapai tujuan yang akan kita capai bersama,” tegasnya.

Rima menyampaikan, dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Hari Lahir Pancasila bahwa Pancasila harus diketahui asal usulnya oleh Bangsa Indonesia dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi, sehingga kelestarian dan kelanggengan Pancasila senantiasa diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.  

Dalam menghadapi berbagai tantangan zaman, Rima menyebutkan dalam rangka pembumian nilai-nilai Pancasila dan Pendidikan Pancasila, BPIP bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menyusun Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila. 

"Karena itu, BPIP menyusun buku referensi untuk Pendidikan Pancasila yang kemudian bekerjasama dengan Kemendikbudristek untuk menyusun Buku Teks Utama yang sudah di launching tanggal 21 Agustus 2023 dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) sebagai Buku Teks Utama untuk Pendidikan Pancasila,” ujarnya.

Baca juga : Unas Gelar FGD Arah Kebijakan Pembangunan Politik Bersama BK DPR

Kepada para peserta diklat, Rima menyebut, Buku Teks Utama dapat dengan mudah diakses melalui Pusat Perbukuan dari Kemendikbudristek secara online. Ia menambahkan pendekatan Pendidikan Pancasila juga harus disesuaikan dengan era zaman, dikarenakan para peserta didik hari ini dinilai lebih kritis.

Rima menjelaskan, pendidikan Pancasila akan diajarkan dengan 70 persen praktik yang mengundang peserta didik untuk menyelami Indonesia. “Perlu disadarkan dan dikuatkan kepada anak-anak kita agar tidak terlena dengan segala kenyamanan alam kemerdekaan, kita bangun etos kerja mereka, integritas mereka, dan gotong royong di antara mereka, tiga kata yang disebutkan tadi adalah inti dari Revolusi Mental, apa itu Pancasila dalam Tindakan,” ucapnya.

Senada dengan itu, Direktur Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan BPIP, Sadono Sriharjo. Ia menyampaikan pelaksanaan diklat dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas peserta dalam pemanfaatan Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila.

“Diharapkan pasca diklat nantinya mampu mentransmisikan kapasitas dan kapabilitasnya tersebut kepada rekan sejawat guru Pendidikan Pancasila di jenjang pendidikan dasar dan menengah,” ujarnya.

Baca juga : Para Pengipas ”Bara” Politik

Sadono menyebut, untuk mencapai tujuan tersebut, diklat dilakukan melalui proses pembelajaran yang diampu oleh narasumber dan fasilitator yang kompeten, dengan materi-materi yang bersifat umum, inti, dan penunjang. “Seluruh peserta kegiatan tersebut akan mengikuti keseluruhan materi Pembelajaran Aktif Pembinaan Ideologi Pancasila pada Selasa, 21 November sampai Kamis, 23  November 2023 secara luring dan daring untuk pembelajaran mandiri menggunakan LMS Diklat Pengajar PIP Berbasis BTU Pendidikan Pancasila yang telah tersedia,” jelasnya.

Hadir langsung Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan Tonny Agung Arifianto dan beberapa narasumber yakni Rektor Universitas Negeri Malang, Prof Hariyono, Direktur Pascasarjana UIN Alauddin Makassar Prof Muhammad Yaumi,  Akademisi Universitas Nusa Putra, Sukabumi Dr. Giri Verianty, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kemendikbudristek Yayat Suryatna, Direktur Pusat Studi Pemikiran Pancasila, Tenaga Ahli MPR RI Syaiful Arif, serta para Tim Penyusun BTU Pendidikan Pancasila.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.